UMKM Dapat Untung Berlipat Selama Festival Adat Umbung Kutei III di Kepahiang

UMKM: UMKM ikut merasakan peningkatan penjualan selama berjalannya festival adat Umbung Kutei III Kabupaten Kepahiang.-foto: heru/koranrb.id-

Sebagai gambaran, BPS Kabupaten Kepahiang telah mengklasifikasikan kriteria UMKM. 

Mereka adalah, kelompok usaha produktif yang berdiri sendiri, dilakukan orang perorangan atau badan usaha, serta bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan dan dimiliki dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari UMKM. 

Adapun skala UMKM terdiri dari, skala menengah dengan penjualan tahunan  Rp50 miliar, skala kecil Rp15 miliar dan skala mikro Rp5 miliar. 

"Dalam penyelanggaran festival Umbung Kutei tahun ini,  kita memang sengaja melibatkan kalangan UMKM. Karena selain bertujuan mempertahankan kelestarian budaya lokal, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan roda perekonomian," pungkas Kadis Dikbud Kabupaten Kepahiang Nining Fawely Pasju. 

BACA JUGA:Terbaik Se Sumatera, Urutan 2 Nasional, Ini 3 Prestasi Pemprov Bengkulu hingga Dapat Penghargaan

BACA JUGA:Dukcapil Terbitkan 60 KIA Disabilitas, Pastikan Hak Identifikasi Setiap Anak Setara

Selama pelaksanannya, sederet pagelaran seni daerah, pagelaran musik hingga tari kreasi daerah dari tingkat SD, SMP, SMA maupun pagelaran seni dari sanggar-sanggar kesenian lokal dilaksanakan. 

Di areal Umbung Kutei, pengunjung juga bisa menikmati langsung dari dekat sederet aktivitas pembuatan alat-alat tradisional khas Suku Rejang. 

Termasuk pajangan benda-benda bernilai sejarah seperti vas, guci, piring bermotif tulisan arab, wadah sekapur sirih, dan yang lainnya. 

Jadi perhatian utama, sejumlah peralatan tradisional yang bisa digunakan suku rejang saat lampau yang saat ini semakin jarang digunakan.  

Seperti, parang, tombak, sabit dan juga ada perangkap ikan yang digunakan untuk menangkap ikan di sungai.

Ada juga tungku tradisional yang masih gunakan arang, periuk tradisional hingga gayung buat mandi terbuat dari rakitan daun dan rotan. 

Dalam upaya tetap melestarikan adat dan budaya kepada generasi selanjutnya, panitia juga menyelenggarakan sejumlah perlombaan. 

Mulai dari lomba kesenian daerah, lomba stand kuliner tradisional/produk khas Kepahiang, fashion show kain diwo, lomba menyanyi solo lagu daerah Kepahiang, serta  lomba Kriya/Menganyam dan lomba kaligrafi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan