Ada Upaya Pembungkaman di Media Sosial, Spanyol Serukan Perdamaian di Palestina

DUKUNG: Aksi dukung Palestina oleh warga Indonesia. Bukan hanya turun ke jalan, aksi dukungan ini juga meluas hingga ke media sosial.--istimewa

JERUSALEM, KORANRB.ID – Aksi dukungan kepada Palestina juga bergulir di media sosial. Sayang, ada upaya untuk membungkam aksi tersebut. Al Jazeera telah mewawancarai pembuat film dan aktivis dari Belgia Thomas Maddens. Dia memosting video tentang Palestina di TikTok dengan kata genosida. Dia merasa aneh ketika tiba-tiba saja tayangan itu tidak mendapat impresi. ’’Saya pikir akan mendapat jutaan penayangan, tapi itu terhenti,’’ katanya. 

Al Jazeera menyebutkan, ada ratusan pengguna media sosial yang menuduh adanya upaya mengurangi jangkauan konten pro-Palestina. Sebut saja Facebook, Instagram, X, YouTube, dan TikTok. Postingan yang berisi tagar FreePalestine atau IStandWithPalestine akan disembunyikan oleh platform media sosial itu. 

BACA JUGA:Menkeu: Setoran BUMN Lebihi Target

Jubir Meta Andy Store menyebut apa yang terjadi di media sosial itu karena ada bug. Meta merupakan pemilik dari Instagram dan X. ”Upaya perbaikan akan segera dilakukan,’’ katanya.

Manajer Advokasi 7amleh Jalal Abukhater mengatakan, organisasinya telah mendokumentasikan 238 kasus sensor yang menunjukkan pro-Palestina. Sebagian dilakukan di Facebook dan Instagram. ’’Ada upaya tidak proporsional yang menargetkan konten terkait Palestina,” katanya. Dia menambahkan jika narasi terkait Israel, padahal menunjukkan hal yang kejam, lebih bebas, atau tidak mendapat sensor.

Upaya untuk menyudahi konflik Palestina dan Israel datang dari banyak negara. Kini, Spanyol menyerukan pembentukan negara yang layak untuk Palestina. Di sisi lain, ada dugaan untuk membungkam suara pro-Palestina lewat media sosial. 

BACA JUGA:BPBD Diminta Pangkas Pohon, Curah Hujan Meningkat, Selokan Tersumbat

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez sempat bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (23/11). Pertemuan itu salah satunya membahas soal konflik Palestina-Israel. ’’Tanpa penyelesaian politik, kita akan kembali mengalami siklus kekerasan yang tidak pernah berakhir,” kata Sanchez seusai melakukan pertemuan itu, seperti diberitakan Al Jazeera.

Sanchez memang mengusulkan agar ada keseriusan mengembalikan perdamaian. Bahkan, gagasan itu disampaikan langsung saat bertemu Netanyahu. Menurut dia, jumlah warga sipil Palestina yang terbunuh atas aksi Israel sudah banyak. Termasuk anak-anak dan perempuan.

Sanchez menyebut dalam waktu dekat akan mengusulkan konferensi perdamaian internasional. Dia optimistis banyak negara akan mendukung gagasan itu. Bahkan, Sanchez sempat menyebut ada momentum yang ideal untuk membicarakan kembali dialog Israel dan Palestina. Yakni, saat KTT Persatuan untuk Mediterania di Barcelona pada 27–28 November nanti. 

Seperti ditulis di The Guardian, dia menyatakan serangan yang dilakukan Hamas juga terkutuk dan mengakui hak Israel untuk balas dendam atas serangan itu. Meski demikian, dia menegaskan bahwa warga sipil harus mendapat perlindungan. (lyn/c18/tia)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan