5 Modus yang Sering Digunakan Hacker untuk Meretas Data di Handphone

Reporter: Fiki Susadi |

Editor: Sumarlin |

Sabtu , 19 Oct 2024 - 12:55

DATA: Waspadai hacker meretas data di handphone anda.-foto: pixabay.com/koranrb.id-

5 modus yang sering digunakan hacker untuk meretas data di handphone                            koranrb.id - dalam era digital yang semakin maju, keamanan data pribadi menjadi hal yang sangat penting. 
handphone, sebagai perangkat yang menyimpan berbagai informasi sensitif, menjadi target utama para hacker. 
berikut adalah 5 modus yang sering digunakan oleh hacker untuk merentas data di handphone dan cara melindungi diri dari ancaman ini.
1. phishing melalui sms dan email.
phishing adalah metode yang paling umum digunakan oleh hacker untuk mencuri data pribadi. 
baca juga:waspada! begini ciri-ciri handphone yang sudah disusupi hacker
baca juga:3 juta pelamar cpns ikuti skd, bkn siapkan ribuan lokasi pelaksanaan seleksi
dalam modus ini, hacker mengirimkan pesan melalui sms atau email yang tampak sah, sering kali mengatasnamakan institusi resmi seperti bank atau penyedia layanan. 
pesan tersebut biasanya berisi tautan yang mengarah ke situs web palsu yang mirip dengan aslinya. 
ketika pengguna memasukkan informasi pribadi mereka, seperti kata sandi atau nomor kartu kredit, data tersebut langsung diteruskan kepada hacker.
cara menghindari modus ini, pertama selalu periksa tautan dengan hati-hati. pastikan url yang dituju sesuai dengan yang diharapkan.
jangan klik tautan mencurigakan. jika menerima pesan dari sumber yang tidak dikenal, jangan klik tautan yang terdapat di dalamnya.
aktifkan autentikasi dua faktor, gunakan autentikasi dua faktor pada akun yang mendukungnya untuk menambah lapisan keamanan.
2. malware dan aplikasi berbahaya
hacker sering kali menyebarkan malware melalui aplikasi yang tampak menarik di toko aplikasi atau melalui tautan yang dikirimkan. 
baca juga:mengenal asal muasal negara sekuler yang memisahkan urusan agama dan pemerintahan
baca juga:menyusul tahap 2! simak lagi syarat, jadwal dan ketentuan seleksi pppk 2024, peluang lulus terbuka
aplikasi ini dapat mencuri data, merekam aktivitas, atau bahkan mengambil alih perangkat. 
malware bisa disisipkan dalam aplikasi yang sah, sehingga sulit untuk dideteksi.
untuk cara menghindari modus ini, diantaranya:
hanya unduh aplikasi dari google play store atau apple app store. hindari sumber tidak resmi.
sebelum mengunduh aplikasi, periksa ulasan dan rating dari pengguna lain untuk mengetahui reputasinya.
pastikan perangkat dan aplikasi selalu diperbarui untuk menutup celah keamanan.
3. wifi publik yang tidak aman
penggunaan wifi publik yang tidak aman merupakan risiko besar bagi keamanan data. hacker dapat mengatur hotspot wifi palsu yang mirip dengan jaringan asli.
baca juga:masih banyak pelamar pppk tidak paham persyaratan, ini tips dari bkpsd mukomuko
baca juga: gelombang tinggi air laut, rusak perahu nelayan di kota bengkulu
ketika pengguna terhubung, hacker bisa mencuri data yang dikirimkan, termasuk informasi login dan data keuangan.
cara menghindari:
menggunakan virtual private network (vpn) dapat membantu mengenkripsi data yang dikirimkan saat menggunakan wifi publik.
jangan melakukan transaksi keuangan atau mengakses akun sensitif saat terhubung ke wifi publik.
pastikan terhubung ke jaringan yang benar sebelum memasukkan informasi pribadi.
4. serangan man-in-the-middle (mitm)
dalam serangan mitm, hacker menyusup antara komunikasi dua pihak yang sedang berinteraksi, seperti saat kamu mengirim pesan atau melakukan transaksi online. 
hacker dapat mengakses, mencuri, atau bahkan memodifikasi informasi yang dikirimkan tanpa sepengetahuan pengguna.
cara menghindari:
pastikan situs yang kamu kunjungi menggunakan protokol https, yang memberikan enkripsi tambahan.
sebisa mungkin, hindari penggunaan jaringan yang tidak terpercaya untuk komunikasi penting.
sebelum memasukkan informasi sensitif, periksa apakah sertifikat keamanan situs valid.
5. social engineering
social engineering adalah teknik yang digunakan hacker untuk memanipulasi individu agar memberikan informasi pribadi. 
ini bisa berupa panggilan telepon, pesan di media sosial, atau bahkan pertemuan langsung. 
hacker sering kali berpura-pura menjadi orang yang memiliki otoritas atau kepercayaan, seperti teknisi dukungan pelanggan.
cara menghindari:
jika menerima permintaan informasi dari seseorang, selalu verifikasi identitas mereka melalui saluran resmi.
hati-hati dalam memberikan informasi pribadi, terutama kepada orang yang tidak dikenal.
edukasi diri dan orang sekitar tentang teknik social engineering yang umum digunakan.
dengan memahami berbagai modus yang sering digunakan hacker dan menerapkan langkah-langkah pencegahan, kita dapat melindungi diri dari ancaman cyber yang terus berkembang.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Rakyat Bengkulu, Sabtu 19 Oktober 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan