Sepeda Motor Warga Hanyut Dibawa Air Bah, Jembatan Tidak Kunjung Dibangun
SUNGAI: Air bah muncul di aliran Sungai Desa Simpang, Kecamatan Seluma Utara.-foto: ist/koranrb.id-
KORANRB.ID - Sepeda motor warga Desa Simpang, Kecamatan Seluma Utara terseret air bah saat hujan deras yang melanda Kabupaten Seluma, Rabu sore 23 Oktober 2024.
Kades Simpang, Rezon Effendi mengatakan kejadian bermula saat pengemudi sepeda motor Supra Fit, Joko ingin berbelanja ke arah Tais melalui aliran sungai. Sepulangnya dari Tais membawa hasil belanjaan, ia memutuskan kembali melewati aliran sungai.
Namun dikarenakan cuaca tengah hujan, tidak disangka muncul air bah dari arah hulu sungai. Saat itu kondisi Joko dan motornya tengah berada di tengah tengah sungai, melihat air bah sudah mendekat, Joko reflek meninggalkan sepeda motor beserta belanjaannya dan berlari ke daratan.
“Dalam tempo cukup singkat, sepeda motor Joko langsung disapu air bah dan terbawa arus, sedangkan Joko berhasil menyelematkan diri karena langsung berlari ke daratan,” kata Rezon.
Hingga jelang Rabu malam, Joko bersama warga setempat masih berupaya melakukan pencarian sepeda motornya hingga menuju arah hilir sungai, namun belum kunjung didapatkan lantaran debit air yang masih cukup tinggi.
Kemungkinan pencarian akan dilakukan hingga malam hari, tepatnya setelah air mulai surut. Diprediksi, motor milik Joko terseret maksimal hingga 1 kilometer dari tempat kejadian.
BACA JUGA:Pilkades PAW, 3 Desa Diminta Siap Anggaran Sambil Menunggu Surat Kemendagri
BACA JUGA:Oknum DPRD Kepahiang 'Nyawer' Acung 2 Jari Ngaku Spontan: Bawaslu Tetap Proses
“Kalau hilirnya ini sungai menuju arah Desa Kota Agung Kecamatan Seluma Timur, namun kemungkinan sepeda motornya tidak sampai ke sana. Kemungkinan maksimal 1 kilometer dari lokasi terseret, setelah air surut maka pencarian kita lakukan,” jelas Rezon.
Cuaca ekstrem menjadi momok menakutkan bagi warga Desa Simpang, karena apabila hujan deras maka warga desa akan terisolasi lantaran tidak bisa keluar desa.
Warga desa akan sangat terbantu apabila jembatan utama yang rusak diperbaiki atau relokasi. Sebab, warga tidak perlu melintasi aliran sungai jika ingin bepergian apabila ada jembatan.
“Jembatan ini jadi harapan kami untuk menyebrang. Jika ada jembatan maka kami tidak perlu khawatir apabila cuaca ekstrem karena warga tidak melalui aliran sungai,” jelas Rezon.
Awalnya Bupati Seluma, Erwin Octavian, SE sempat memastikan bahwa jembatan Desa Simpang Kecamatan Seluma Utara akan dibangun pada Agustus 2024 oleh Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Usai Tersangka Tukar Guling Ditetapkan, Lahan Kawasan Sembayat 19 Hektare Disita Jaksa