Penyakit Ngorok Marak Serang Ternak, PDHI Arahkan Masyarakat Datangi Puskeswan untuk Pencegahan dan Pengobatan
VAKSINASI: Pencegahan penyakit ngorok pada sapi mulai dilaksanakan. DISTAN/MM--
“Maka dari pola beternak dengan melepas liarkan, ada baiknya saat ini mulai ditinggakan. Sehingga sapi atau kerbau anda bisa terhindar dari penyakit itu. Silakan kandangkan hewan ternak anda saat malam hari,” terangnya.
Lanjutnya, berkaitan dengan vaksin pencegahan dan pengobatan penyakit ngorok pada hewan ternak.
Masyarakat bisa mengakses secara gratis di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) yang ada di Mukomuko, dengan catatan pelayanan dan pengobatan dilakukan pada jam kerja.
BACA JUGA:Dinas PMD Kabupaten Mukomuko Sebut Dana Desa Meningkat hingga Rp118 Miliar untuk 148 Desa
BACA JUGA:Pemkab Usulkan Cetak Sawah Baru 400 Hektare, Eks Kebun Sawit di Lubuk Pinang
“Vaksin dan obatnya tersedia gratis di Puskeswan pada jam kerja. Tapi kalau sudah di luar jam kerja harus membayar pelayanan,” ungkapnya.
Sementara itu berdasarkan data ketersediaan vaksin ngorok disampaikan Yeni, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu sudah menyalurkan 1.000 dosis untuk Kabupaten Kaur.
Kemudian 500 dosis untuk Bengkulu Selatan dan 500 dosis untuk Seluma.
Vaksin ini diharapkan bisa mengakomodir seluruh ternak di wilayah Bengkulu yang populasinya terdata 15.168 ekor kerbau, 116.151 ekor sapi potong dan 86 ekor sapi perah.
“Data terhimpun dari Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Provinsi Bengkulu, hingga 10 Oktober 2024 lalu telah ditemukan 865 ekor ternak tertular penyakit ngorok.
Di Kaur 764 ekor terdiri dari 550 ekor kerbau dan 214 ekor sapi, di Kabupaten Bengkulu Selatan terdapat 100 ekor terdiri dari 93 ekor sapi dan 7 ekor kerbau sementara di Kabupaten Kepahiang terdapat 1 ekor kerbau,” terangnya.
“Akibat penyebaran penyakit tersebut bahkan tercatat sudah 177 ekor ternak yang mati. Maka dari itu kita Mukomuko harus mencegah itu semua, sebab kita merupakan salah satu daerah penghasil hewan ternak,” tandasnya.