Turun hingga Rp5 Ribu/Kg, Penjualan Ayam Potong Meningkat

Reporter: RENO DWI PRANOTO |

Editor: M. Rizki Amanda Lubis |

Sabtu , 02 Nov 2024 - 23:21

MELAYANI: Terlihat salah satu pedagang ayam potong yang berada di jalan Semangka Panorama pada saat melayani pembeli beberapa waktu lalu. RENO/RB--

“Telur lokal Kota Bengkulu dan telur dari Sumatra Barat juga sama, turun Rp1 ribu semua rata-rata,” jelasnya.

Kemudian harga ayam broiler perlahan beranjak turun harga, yang mana pada pekan lalu harga ayam broiler ini sudah menembus Rp40 ribu/Kg, namun pada kemarin perlahan turun hingga Rp2 ribu/kg.

Salah satu pedagang ayam broiler di Pasar Tradisional Panorama, Roni (37) menyebutkan harga ayam broiler yang ia jual saat ini seharga Rp38 ribu/Kg, berbeda pada pekan lalu dengan harga Rp40 ribu/Kg.

Hal tersebut dilakukannya untuk menarik pembeli, dimana pekan lalu dengan harga Rp40 ribu penurunan pembeli mencapai 30 persen.

“Sebenarnya belum turun, dari pada tidak ada yang membeli, lebih baik menipiskan omzetnya,” jelas Roni.

Sementara itu salah satu pengunjung Pasar Tradisional Panorama yang berniat membeli beberapa Bapok, Ahmad (52) mengurungkan niatnya untuk membeli ayam broiler, lantaran harga yang ia rasa masih terlalu tinggi.

“Beli sedikit tidak cukup untuk keluarga di rumah, mau beli 1 Kg mahal, jadi beli yang lain dulu,” kata Ahmad.

turun hingga rp5 ribu/kg, penjualan ayam potong meningkat                            koranrb.id – harga ayam potong perlahan turun rp5 ribu/kg, pedagang mengaku ada peningkatan pembeli setelah harga turun.
salah satu warga kelurahan gading cempaka, atiksandi (27) mengatakan saat ini harga ayam potong kembali bersahabat turun menjadi rp35 ribu/kg dari harga sebelumnya rp40 ribu/kg. 
“alhamdulillah sudah lumayan bersahabat, kalau kemarin terlalu mahal,” sampai atiksandi.
selain itu atiksandi menyampaikan ayam potong merupakan bagian dari bahan menu yang favorit untuknya, untuk itu ia berharap agar harga ayam dapat terus stabil menyesuaikan ekonomi masyarakat.
baca juga:agung toyota resmi hadirkan all new hilux rangga, kendaraan niaga yang siap dukung berbagai usaha di bengkulu
baca juga:investor kripto wajib tahu, ini 22 calon pedagang persiapkan diri menjadi pedagang fisik aset kripto
sementara itu salah satu pedagang ayam potong yang berada di pasar tradisional panorama, roni (37) mengukapkan saat ini harga ayam potong perlahan menurun, hal tersebut terjadi lantaran pasokan ayam potong telah stabil yang mana sebelumnya sempat tersendat akibat permintaan luar kota yang meningkat.
“alhamdulillah sekarang jumlah pembeli sedikit meningkat dari pada 5 hari kebelakang saat harga ayam tembus rp40 ribu/kg,” tutur roni.
roni mengakui dengan berangsur turunnya harga ayam potong ini membuat tingkat pembeli sedikit meningkat dibanding beberapa hari lalu.
terpisah kepala bidang (kabid) perindustrian dan perdagangan dinas prindustrian dan perdagangan (disprindag) kota bengkulu, erika ariesti, s.stp membenarkan hal tersebut.
baca juga:indonesia produksi mobil setir kiri, tembus pasar global, diekspor ke vietnam senilai rp11,46 miliar
baca juga:kejar potensi rp180 triliun, gerakan wakaf uang menuju indonesia emas 2045 diluncurkan
berdasarkan update harga bahan pokok (bapok) per tanggal 2 november 2024 beberapa bapok mengalami penurunan harga salah satunya harga ayam potong.
“rata-rata harga ayam potong di 3 pasar yang ada di kota bengkulu seperti pasar tradisional panorama, pasar minggu, dan pasar barukota mengalami penurunan harga, yang di mana rata-rata harganya berada di angka rp38 ribu/kg,” jelas erika. 
sekadar mengingatkan, pada pekan terakhir di oktober 2024, harga bahan pokok relatif turun. 
namun walaupun begitu, pedagang di pasar tradisional panorama merasakan terjadinya penurunan jumlah pembeli.
salah satu pedagang cabe asal lintang, rian (27) menuturkan harga cabai yang kian menurut bersamaan juga dengan daya beli masyarakat.
“harganya turun, pembelinya juga menurun,” kata rian.
walaupun sempat naik pada pertengahan oktober lalu, namun kemarin, berbagai jenis cabai kembali merosot turun hingga rp5 ribu, seperti cabai merah merah untuk 1 kilogramnya (kg) rp20 ribu, kemudian cabai hijau seharga rp18 ribu. 
baca juga:ada 6,1 juta entrepreneur muda di indonesia 
baca juga:jakarta coffee week 2024 kembali digelar, dukung pelaku industri kopi lokal 
“kemarin masih rp25 ribu untuk cabai merah dan rp20 ribu untuk harga cabai hijau,” jelas rian.
selain itu cabai rawit juga mengalami penurunan hingga rp5 ribu, yang mana pada pertengahan oktober lalu di harga rp50 ribu, kemarin turun menjadi rp40 ribu/kg.
naik turunnya harga cabai merupakan hal yang biasa terjadi, rian memprediksi bahwa dengan kondisi cuaca yang tidak menentuh seperti saat ini akan memungkinkan harga cabai bisa kembali meroket naik hingga rp50 nantinya.
“kalau naik, bisa sampai rp50 nantinya,” ujarnya.
selain itu harga bahan pokok lainnya yang ikut turun yakni telur, yang mana rata-rata mengalami penurunan harga sebesar rp1 ribu.
“jumlah pembelinya berkurang jadi mempengaruhi omzet,” kata lubis salah satu pedagang manisan saat di wawancai rb, minggu 27 oktober 2024, sore.
ia menyebutkan untuk harga telur dengan ukuran jumbo sebelumnya seharga rp58-60 ribu perkarpet pada akhir september lalu, namun kemarin ia jual dengan harga rp57 ribu untuk satu karpetnya, 
kemudian ukuran sedang turun rp1 ribu yang mana sebelumnya berada di harga rp50 ribu turun menjadi rp49 ribu perkarpet, begitu juga dengan ukuran kecil turun menjadi rp41 ribu dimana sebelumnya rp42 ribu/karpet.
“telur lokal kota bengkulu dan telur dari sumatra barat juga sama, turun rp1 ribu semua rata-rata,” jelasnya.
kemudian harga ayam broiler perlahan beranjak turun harga, yang mana pada pekan lalu harga ayam broiler ini sudah menembus rp40 ribu/kg, namun pada kemarin perlahan turun hingga rp2 ribu/kg.
salah satu pedagang ayam broiler di pasar tradisional panorama, roni (37) menyebutkan harga ayam broiler yang ia jual saat ini seharga rp38 ribu/kg, berbeda pada pekan lalu dengan harga rp40 ribu/kg.
hal tersebut dilakukannya untuk menarik pembeli, dimana pekan lalu dengan harga rp40 ribu penurunan pembeli mencapai 30 persen.
“sebenarnya belum turun, dari pada tidak ada yang membeli, lebih baik menipiskan omzetnya,” jelas roni.
sementara itu salah satu pengunjung pasar tradisional panorama yang berniat membeli beberapa bapok, ahmad (52) mengurungkan niatnya untuk membeli ayam broiler, lantaran harga yang ia rasa masih terlalu tinggi.
“beli sedikit tidak cukup untuk keluarga di rumah, mau beli 1 kg mahal, jadi beli yang lain dulu,” kata ahmad.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Minggu 3 November 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan