Sering Terdengar dan Muncul di Medsos, Ini Makna Istilah 'Lelaki Tidak Pernah Bercerita'
Istilah 'Lelaki Tidak Pernah Bercerita' belakangan mungkin sering didengar oleh masyarakat, khususnya penggiat media sosial. --Ari Saputra Wijaya
KORANRB.ID - Istilah 'Lelaki Tidak Pernah Bercerita' belakangan mungkin sering didengar oleh masyarakat, khususnya penggiat media sosial.
Istilah ini menggambarkan stereotip atau fenomena sosial di mana pria cenderung menutup diri, tidak berbagi cerita, atau menyimpan perasaan dan masalah pribadi mereka.
Ungkapan ini sering digunakan untuk menyoroti bagaimana norma sosial, budaya, dan psikologis memengaruhi cara pria memproses emosi dan berkomunikasi.
Ungkapan ini berakar dari anggapan bahwa pria sering kali memendam perasaan dan emosi mereka. Dalam banyak budaya, termasuk Indonesia, laki-laki didorong untuk menunjukkan kekuatan, ketangguhan, dan kemandirian, sementara kerentanan dianggap sebagai kelemahan.
BACA JUGA:Mengenal Ciri-Ciri Orang Pansos di Sekitar Kita
BACA JUGA:Endemik Australia! Berikut 6 Fakta Unik Woylie, Pemakan Jamur
Akibatnya, mereka enggan untuk bercerita atau berbagi tentang masalah yang mereka alami.
Namun, istilah ini tidak selalu berarti bahwa pria tidak ingin berbagi. Sebaliknya, banyak dari mereka merasa bahwa berbicara tentang perasaan tidak sesuai dengan peran gender tradisional yang telah ditanamkan sejak kecil.
Hal ini menciptakan konflik internal, di mana mereka merasa perlu membungkam diri untuk menjaga citra sebagai "pria sejati."
Ada beberapa alasan mengapa pria cenderung tidak bercerita:
1. Norma Gender
Sejak kecil, banyak anak laki-laki diajarkan untuk "menjadi kuat" dan tidak menunjukkan emosi seperti menangis atau kesedihan. Frasa seperti *"laki-laki tidak boleh cengeng"* atau *"harus tegar"* sering kali membentuk cara pandang pria terhadap ekspresi emosi mereka sendiri.
BACA JUGA:Tiba di Enggano, Logistik Pemilu Diamankan di Sekretariat PPK
BACA JUGA:7 Terdakwa Korupsi Anggaran RSUD Mukomuko Dinyatakan Bersalah, Segini Masing-masing Hukumannya