Musim Penghujan, Banjir dan Longsor Mengancam Rejang Lebong
BERTEDUH: Warga Kota Curup berteduh di tepi jalan saat wilayah tersebut diguyur hujan.-foto: arie/koranrb.id-
KORANRB.ID – Intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa pekan terakhir mengancam sejumlah wilayah di Kabupaten Rejang Lebong. Dengan kontur geografis berupa perbukitan dan lembah, potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung menjadi ancaman nyata.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong mengeluarkan imbauan agar masyarakat tetap waspada, terutama di daerah-daerah yang dikenal rawan bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Rejang Lebong, Drs. Shalahudin, M.Si, menyatakan bahwa puncak musim penghujan telah tiba sesuai prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Dalam seminggu terakhir, hujan deras disertai angin kencang melanda berbagai wilayah, menyebabkan sejumlah kejadian seperti pohon tumbang di Kelurahan Talang Rimbo Lama dan banjir akibat tersumbatnya drainase di beberapa titik di Kota Curup.
“Bencana hidrometeorologi ini adalah hal yang sering terjadi di Rejang Lebong, terutama banjir di wilayah perkotaan dan longsor di daerah perbukitan. Dengan curah hujan yang tinggi, potensi ini semakin besar. Kami terus mengingatkan masyarakat untuk menjaga kewaspadaan,” kata Shalahudin.
Shalahudin memaparkan, banjir di wilayah perkotaan Rejang Lebong umumnya disebabkan oleh sistem drainase yang tidak mampu menampung debit air yang tinggi. Selain itu, sampah yang menumpuk di saluran air menjadi faktor utama penyumbatan, sehingga air meluap ke pemukiman warga.
BACA JUGA:Harga Lahan Untuk Pembangunan SUTET di Kabupaten Kaur Ditaksir Ulang
BACA JUGA:Puluhan Kades Ngaku Diteror Oknum LSM, Apdesi Minta Pendampingan APH
Adapun daerah rawan longsor mencakup Kecamatan Kota Padang, Padang Ulak Tanding, Sindang Kelingi, dan wilayah-wilayah di sekitar Curup, seperti Curup Utara, Curup Timur, Curup Tengah, dan Curup Selatan.
Beberapa kecamatan lain, seperti Binduriang, Sindang Beliti Ulu, Sindang Dataran, Sindang Beliti Ilir, dan Bermani Ulu Raya, juga masuk dalam daftar area yang perlu diwaspadai.
“Tanah di beberapa kawasan memiliki struktur yang rawan bergeser, terutama saat hujan deras mengguyur selama beberapa jam tanpa henti. Ini membuat longsor menjadi ancaman besar, teru-tama bagi warga yang tinggal di dekat tebing atau perbukitan,” tambah Shalahudin.
Untuk menghadapi potensi bencana, BPBD Kabupaten Rejang Lebong telah mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki. Tim tanggap darurat telah disiagakan 24 jam di kantor BPBD dan diperkuat relawan bencana yang tersebar di setiap desa. Alat berat dan peralatan evakuasi lainnya juga telah dipersiapkan.
BACA JUGA:Dewan Pertanyakan Izin PT. Agro Bengkulu Selatan di Kecamatan Pino Raya
BACA JUGA:Inspektorat Benteng Terima 24 Laporan, Umumnya Dugaan Penyelewengan Dana Desa
“Kami memiliki alat-alat siaga seperti pompa air, perahu karet, dan kendaraan operasional yang siap digunakan sewaktu-waktu. Selain itu, kami juga bekerja sama dengan instansi terkait untuk memastikan jalur evakuasi aman dan lokasi pengungsian memadai,” ungkap Shalahudin.