OTT Rohidin Mersyah: Antara Tebang Pilih dan Pilih Tebang Kasus
Iskandar Novianto--Abdi/RB
Penangkapan seperti ini bukan hanya tentang penegakan hukum, melainkan tentang pertunjukan kekuasaan.
BACA JUGA:PGRI Minta Pemerintah Tingkatkan Kesejahteraan Guru
BACA JUGA:Peserta Tes CPNS Diminta Segera Pilih Lokasi SKB, Jika Tidak Dianggap Mengundurkan Diri
Siapa yang bisa menjamin bahwa di belakang layar, tak ada tangan yang memainkan boneka-boneka ini?
Dunia politik kita adalah arena gladiator modern.
Kepala daerah bertarung, bukan hanya melawan lawan politik, tetapi juga melawan dirinya sendiri: nafsu akan kuasa, ketamakan yang tak terpuaskan, dan sistem yang menggerogoti.
Kita butuh lebih dari sekadar KPK yang memotong cabang-cabang korupsi. Kita butuh akar baru, tanah baru, di mana keadilan tidak lagi jadi barang dagangan.
Dalam kata-kata Hannah Arendt: “Keputusan untuk bertindak, tidak peduli seberapa kecil kemungkinannya, adalah awal dari kebebasan.”
Tapi di negeri ini, kapan kita benar-benar mulai bertindak? Ataukah, seperti biasa, kita hanya akan menonton panggung ini, sambil menunggu siapa yang akan ditebang berikutnya. ■
Bengkulu, 25 November 2024