Dorong Soal Dapur Sehat dan Bergizi, Wabup Terus Targetkan Turunkan Angka Stunting

Reporter: Tri Shandy Ramadani |

Editor: M. Rizki Amanda Lubis |

Rabu , 04 Dec 2024 - 23:47

DORONG: Wakil Bupati Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata, SE, M.Ap kemarin, 4 Desember 2024 turun ke Kecamatan Kerkap terkait program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT). SANDI/RB--

“Namun keluarga juga harus benar-benar mengerti pentingnya gizi pada pertumbuhan anak sejak dari janin sehingga tidak terjadi kasus stunting baru,” terangnya.

Ia juga menerangkan permasalahan gizi adalah permasalahan yang sangat penting baik itu mencegah maupun menuntaskan permaslaahan stunting.

Sehingga Pemda Bengkulu Utara juga melakukan pendampingan gizi pada ibu hamil dan balita.

“Kita juga sudah meminta pada dinas ketahanan pangan membantu permasalahan gizi ini bekerjasama dengan Dinas PPKB,” terangnya.

Ditambahkannya, ia juga meminta desa-desa juga memperhatikan masyarakat terutama yang kurang mampu.

Sehingga bukan hanya melalui program pemerintah daerah, namun pemerintah desa juga harus berperan dalam pengentasan permasalahan stunting.

“Pemerintah desa juga memiliki anggaran salah satunya untuk pengentasan stunting dan kemiskinan, ini bisa digunakan untuk menyalurkan program pada kelaurga dimana terdapat kasus stunting dalam keluarganya,” pungkas Arie.

dorong soal dapur sehat dan bergizi, wabup terus targetkan turunkan angka stunting                             koranrb.id – wakil bupati bengkulu utara, arie septia adinata, se, m.ap kemarin, 4 desember 2024 turun ke kecamatan kerkap terkait program dapur sehat atasi stunting (dashat). 
program ini merupakan dalam rangka percepatan pengentasan masalah stunting yang ada di bengkulu utara. 
arie menerangkan jika saat ini pemda bengkulu utara terus mengedepankan program pengentasan masalah stunting dan terus menurunkan angka stunting layaknya tahun-tahun sebelumnya.
termasuk juga target dalam kepemimpinannya mendatang di mana dirinya dalam pilkada lalu mendapatkan perolehan suara 94,4 persen dalam pemilu 27 november lalu.
baca juga:sukses gelar regional technical skill contest for vocational high school 2024
baca juga: tppo, irt ketapang besar 'jual anak' terancam menua di penjara 
“masalah stunting ini merupakan target pemerintah untuk kita tuntaskan, permasalahan stunting ini juga menjadi target penyelesaian pemerintah pusat,” terangnya. 
ia juga menyampaikan jika kasus stunting pada anak tidak begitu saja pada saat kelahiran. 
namun masalah stunting muncul dari berbagai masalah, termasuk gizi ibu sejak ahri pertama mengandung. 
“sehingga sangat penting memahami soal dapur yang sehat dan bergizi tersebut sehingga bisa menyajikan makanan yang memang benar-benar memenuhi kebutuhan gizi,” terang arie.
baca juga:buntut video wanita ngaku berbuat asusila dengan kades, 6 akun medsos dilaporkan 
baca juga:perumda tirta bukit kaba pastikan distribusi air bersih lancar
ia juga menyampaikan jika dalam permasalahan stunting pemda bengkulu utara sudah mewajibkan semua organisasi perangkat daerah untuk terus berperan dalam penyelesaian kasus stunting.
dengan kinerja seluruh organisasi perangkat daerah dalam mengucurkan program-program pada kasus stunting yang ada, ia optimis permasalahan tunting di bengkulu utara akan terus berkurang. 
“namun keluarga juga harus benar-benar mengerti pentingnya gizi pada pertumbuhan anak sejak dari janin sehingga tidak terjadi kasus stunting baru,” terangnya. 
ia juga menerangkan permasalahan gizi adalah permasalahan yang sangat penting baik itu mencegah maupun menuntaskan permaslaahan stunting. 
baca juga: sejoli jadi tsk penggelapan motor dan laptop kades sukaraja, ditangkap di kota bengkulu, ini pengakuannya 
baca juga:menperin tantang generasi muda jadi masa depan sektor industri
sehingga pemda bengkulu utara juga melakukan pendampingan gizi pada ibu hamil dan balita. 
“kita juga sudah meminta pada dinas ketahanan pangan membantu permasalahan gizi ini bekerjasama dengan dinas ppkb,” terangnya.
ditambahkannya, ia juga meminta desa-desa juga memperhatikan masyarakat terutama yang kurang mampu. 
sehingga bukan hanya melalui program pemerintah daerah, namun pemerintah desa juga harus berperan dalam pengentasan permasalahan stunting. 
“pemerintah desa juga memiliki anggaran salah satunya untuk pengentasan stunting dan kemiskinan, ini bisa digunakan untuk menyalurkan program pada kelaurga dimana terdapat kasus stunting dalam keluarganya,” pungkas arie.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Kamis 5 Desember 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan