Mengintip Asal Usul Steak, Dari Sejarah hingga Modernitas
Berikut ini sejarah makanan steak yang menjadi makanan favorit di Eropa --Foto: screenshot ig @steakoninsta
Pada abad ke-20, steak menjadi hidangan global yang dicintai di berbagai negara. Jepang, misalnya, terkenal dengan wagyu dan kobe beef, jenis daging sapi yang memiliki marbling tinggi dan tekstur lembut. Di Argentina, steak menjadi bagian dari budaya dengan asado, teknik memanggang daging secara tradisional.
BACA JUGA:7 Pasar Terapung di Indonesia, Ada yang Berusia 400 Tahun
Steak memiliki beragam jenis yang bergantung pada bagian daging dan teknik memasaknya:
Ribeye: Dikenal dengan marbling lemaknya yang kaya, memberikan rasa yang gurih.
Sirloin: Potongan daging dari punggung sapi, lebih ramping tapi tetap beraroma.
Tenderloin (Filet Mignon): Bagian paling empuk dengan rasa yang halus.
T-bone: Gabungan tenderloin dan sirloin yang dipisahkan oleh tulang berbentuk "T".
Tomahawk: Potongan besar dengan tulang panjang, sering digunakan untuk penyajian dramatis.
Steak adalah simbol dari perjalanan panjang kuliner manusia, yang dimulai dari teknik memasak sederhana hingga menjadi hidangan mewah yang mendunia. Setiap budaya telah memberikan kontribusi unik terhadap evolusi steak, baik dari segi teknik memasak maupun cara penyajiannya. Dengan keberagaman jenis daging dan saus pendamping, steak terus berkembang, mempertahankan popularitasnya sebagai hidangan favorit lintas generasi.
Hidangan ini tidak hanya menggambarkan kenikmatan rasa, tetapi juga mencerminkan sejarah, tradisi, dan inovasi manusia dalam seni kuliner.