Ribuan Alat Kontrasepsi Siap Dibagikan

BINTUHAN, KORANRB.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kaur melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP2KBP3A) terus menyediakan alat kontrasepsi untuk masyarakat Kaur. Alat tersebut disediakan sebagai program Pemkab Kaur untuk mewujudkan desa berkualitas dengan program 2 anak lebih baik. 

Kepala Dinas DP2KBP3A Diraswan, M.Sos, M.Si. mengatakan, saat ini stok alat kontrasepsi untuk dibagikan dengan masyarakat Kaur selalu tersedia di gudang mereka. 

Ketika stok mulai menipis maka, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu langsung mengirimkan penambahan stok. 

"Untuk alat kontrasepsi kita aman terus, soalnya data tersebut langsung dipantau oleh BKKBN Provinsi Bengkulu. Ketika habis langsung mereka kirim," ucapnya. 

BACA JUGA:Targetkan Partisipasi Pemilih 100 Persen

Ia menjelaskan, saat ini bahkan ada ribuan stok alat kontrasepsi di gudang siap untuk dibagikan ke masyarakat Kaur secara gratis melalui penyuluh Keluarga Berencana (KB). 

Yang mana parah penyuluh KB akan meminta melakukan pengajuan fasilitas kesehatan termasuk juga dengan alat kontrasepsi. 

"Total ada ribuan stok yang kita simpan di gudang, Mulai dari kondom, Pill KB, implan, jarum suntik, antibiotik dan masih banyak lagi alat-alat lainnya," terang Diraswan. 

Ia mengimbau kepada masyarakat Kaur, yang telah berkeluarga jika ingin mendapatkan alat kontrasepsi dan juga alat kesehatan lainnya. Dapat mengajukan ke DP2KBP3A tentunya melalui proses dan ketentuan yang berlaku. 

BACA JUGA:Jalan dan Jembatan Tertutup Lumpur

"Kalau ada yang ingin mendapatkan alat kontrasepsi, silahkan langsung ajukan permohonan. Tentunya dengan beberapa syarat yang berlaku," imbaunya. 

Melalui pembagian alat kontrasepsi secara gratis ini, diharapkan program KB untuk masyarakat Kaur lebih mudah tercapai. Kemudian desa berkualitas juga akan lebih mudah diwujudkan. 

Untuk diketahui, saat ini seluruh desa di Kaur sudah menjadi desa KB dengan program dua anak lebih baik.

"Kalau dulu ada yang namanya desa KB, saat ini target kita adalah desa berkualitas. Salah satu caranya dengan memberikan fasilitas kesehatan secara gratis," tukasnya. (cil)