Bus Kecelakaan Dalam Perjalanan Hendak Dijual, 2 Penumpang Meninggal, Aswandi: Ada Penumpang, Inisiatif Sopir
EVAKUASI: Proses evakuasi Polisi di TKP. FOTO: IST--
KORANRB.ID – Perwakilan Administrasi PO Putera Rafflesia Bengkulu, Aswandi sebut PO tidak akan bertanggung jawab atas kerugian penumpang bus BD 7089 AU yang mengalami kecelakaan di tanjakan Manula, kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Pesisir Barat, Lampung hingga 3 korban meninggal dunia.
Alasannya kata dia, karena keberadaan para penumpuang bus tidak sesuai prosedur resmi perusahaan.
"Bus itu sudah habis kontraknya dan sedang dalam proses penjualan. Sopir berangkat sendirian untuk membawa bus ke Jakarta. Kalau ada penumpang, itu murni inisiatif sopir sendiri," ungkap Aswandi.
Ia melanjutkan bus yang dikemudikan korban Muhammad Syofyan (32) warga Jalan Merpati 5, Kelurahan Rawa Makmur, Kota Bengkulu sedang dalam perjalanan menuju Jakarta untuk dijual kepada pembeli.
BACA JUGA:Prediksi Libur Nataru di Kota Bengkulu: Volume Kendaraan Meningkat, Cuaca Masih Ekstrem
Menurutnya, sopir hanya ditugaskan mengantarkan bus tanpa penumpang.
Namun, ia menduga sopir mengambil inisiatif membawa penumpang untuk mendapatkan tambahan uang saku.
Lebih lanjut, Aswandi menegaskan bahwa bus telah melalui uji KIR pengujian seminggu sebelum keberangkatan dan dinyatakan layak jalan.
Bahkan sopir Muhammad Syofyan juga sudah menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum keberangkatan dan dinyatakan fit.
"Baik kondisi bus maupun sopir sebenarnya dalam keadaan prima," jelas Aswandi.
BACA JUGA:Pengumuman Hasil, Tunggu Seleksi Kompetensi PPPK Kabupaten/Kota Selesai
BACA JUGA:Pemprov Lengkapi Syarat, Rencana Induk Perkeretaapian Bengkulu-Lubuklinggau
Selanjutnya Aswandi menyampaikan, untuk proses evakuasi jenazah korban masih dilakukan, termasuk membawa jenazah Muhammad Syofyan ke Kota Bengkulu untuk diserahkan kepada keluarga.