Warga Seluma Keluhkan Pengunjal BBM Subsidi di SPBU

BBM: Warga mengaku resah dengan banyaknyak oknum warga yang diduga menjadi pengunjal BBM subsidi di SPBU.-foto: izul/koranrb.id-

KORANRB.ID - Sejumlah warga Kabupaten Seluma khususnya warga Kecamatan Seluma dan sekitarnya mengaku resah lantaran banyaknya kendaraan yang diduga mengunjal Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pasar Tais.

Hal ini diungkapkan warga setempat, Edi Erzowan. Ia berharap aparat penegak hukum (APH) dapat segera mengambil tindakan, baik itu memberikan peringatan atau imbauan bahkan mengusut tuntas jika memang benar dugaan tersebut terbukti.

Karena menurutnya, saat ini terutama sepekan terakhir kondisi antrean di SPBU Tais kian mengular.

BACA JUGA:Selesaikan Sangkutan ke Pihak Ketiga, Plt Sekwan Kepahiang Tunggu Proses Serah Terima

BACA JUGA:Rumah Dinas dan Mobil Milik Jaksa Kejati Bengkulu Tertimpa Pohon

Mirisnya lagi masih saja ada oknum konsumen yang diduga melakukan pengisian BBM bersubsidi jenis pertalite secara berulang ulang, bahkan 1 orang bisa menggunakan beberapa sepeda motor dan kembali mengantre setelah mengisi BBM sepeda motor sebelumnya.

"Jadi setelah mengisi BBM jenis pertalite ia pulang, lalu selang beberapa lama kembali mengisi BBM lagi. Bahkan ada yang memiliki beberapa sepeda motor, biasanya jenis motornya memiliki tangki besar.

“Kami harap dugaan ini dapat ditelusuri, karena jika memang benar tentunya kami sangat tidak rela, karena terkadang stok BBM sudah habis saat giliran kami," keluh Edi.

BACA JUGA:Waspada! Beredar Akun Medsos Palsu Bank Bengkulu, Tawarkan Undian Gratis & Kupon Berhadiah

BACA JUGA:Plt. Gubernur Bengkulu Dorong Regulasi Lindungi Kriminalisasi Guru

Demikian juga dengan penuturan warga setempat, Deri. Ia mengeluh kerapnya antre panjang di SPBU Tais, bahkan mirisnya lagi banyak sekali kendaraan sepeda motor dengan tangki besar berjejer rapi di depannya mengisi BBM bersubsidi, dan ini selalu terlihat sepanjang hari.

Padahal banyak pegawai kantor, pekebun, hingga para ibu rumah tangga yang membutuhkan BBM bersubsidi tersebut untuk keperluan pribadi, bukan untuk dijual eceran kembali.

"Kadang kami mau buru-buru, tapi terpaksa antre panjang dengan oknum konsumen yang diduga pengunjal. Mereka bukan hanya satu orang, namun puluhan orang, wajahnya juga familiar jika kita sering isi BBM di SPBU," ungkap Deri.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan