Mirip Pempek Namun Berkuah Santan, Ini Asal Usul Laksan Khas Sumsel
LAKSAN: Laksan, adalah salah satu makanan khas dari Palembang yang memiliki cita rasa yang unik dan khas. ZULKARNAIN/RB--
Selain adonan ikan dan sagu, daya tarik utama laksan terletak pada kuah santannya.
Kuah ini terbuat dari campuran santan kental dan rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, kunyit, dan cabai merah.
BACA JUGA:Mercure Bengkulu Rayakan Ulang Tahun ke-5 dengan Berbagai Kegiatan Positif
Penambahan daun jeruk dan lengkuas dalam kuah memberikan aroma harum yang menggugah selera.
Kuah santan yang gurih berpadu sempurna dengan potongan laksan, menciptakan harmoni rasa yang sulit dilupakan.
Hidangan ini biasanya disajikan hangat, sering kali dilengkapi dengan taburan bawang goreng untuk menambah rasa dan tekstur.
Laksan memiliki cita rasa yang gurih dan kaya. Kuah santannya memberikan rasa rempah yang mendalam, sementara adonan ikan dan sagu menghadirkan tekstur kenyal yang khas. Hidangan ini tidak terlalu pedas, sehingga cocok untuk berbagai kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Bagi masyarakat Palembang, laksan adalah salah satu makanan favorit yang sering dikonsumsi bersama keluarga.
Tidak hanya menjadi sajian sehari-hari, tetapi juga menjadi hidangan yang selalu hadir dalam momen spesial.
Meskipun serupa dengan pempek dalam hal bahan dasar, laksan dan pempek memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam penyajian dan cita rasa.
Pempek biasanya disajikan dengan kuah cuka (cuko) yang asam dan pedas, sedangkan laksan menggunakan kuah santan yang gurih.
Tekstur laksan yang lebih lembut juga menjadi pembeda utama. Perbedaan ini membuat laksan menjadi alternatif menarik bagi mereka yang ingin menikmati variasi lain dari kuliner berbasis ikan.
Sebagai makanan tradisional, laksan juga memiliki nilai budaya yang tinggi.
Di Palembang, hidangan ini sering kali menjadi simbol kebersamaan dan kehangatan.