Mitos Semua Lemak Berbahaya Bagi Tubuh, Ini Kenyataannya
Lemak bisa ditemui dari daging. Tidak semua lemak itu berbahaya bagi tubuh.--Pixabay
BACA JUGA:Remisi Natal Hanya 1 Orang WBP, Kepala Rutan Manna Sebut Penyebabnya
Pendekatan terbaik adalah memilih sumber lemak yang sehat dan mengonsumsinya dalam jumlah yang tepat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar lemak menyumbang sekitar 20-35 lersen dari total asupan kalori harian.
Fokus utama harus pada lemak tak jenuh, dengan mengurangi lemak jenuh dan menghindari lemak trans.
Contoh diet sehat yang mencakup lemak baik, sarapan dengan roti gandum utuh yang diolesi alpukat.
BACA JUGA:Target Pendataan Kebun Kelapa Sawit Rakyat di Atas 50 Persen Tahun 2025
Makan siang dengan salad yang diberi minyak zaitun dan salmon panggang.
Camilan berupa kacang almond atau kenari.
Malam dengan tumis sayuran menggunakan minyak canola.
Mitos bahwa semua lemak berbahaya bagi tubuh telah menyesatkan banyak orang dalam memahami pentingnya lemak dalam diet.
BACA JUGA:Daftar Tunggu Haji 23 Tahun, Kemenag Kepahiang Diminta Berperan
Lemak yang sehat, seperti lemak tak jenuh, memberikan manfaat besar bagi tubuh, termasuk melindungi jantung, mendukung fungsi otak, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Sebaliknya, lemak trans dan konsumsi berlebihan lemak jenuh perlu dihindari atau dibatasi.
Dengan memilih sumber lemak yang tepat, kita dapat menikmati makanan yang lezat sekaligus menjaga kesehatan tubuh.
Lemak bukan musuh, melainkan sekutu yang harus dipahami dan dimanfaatkan dengan bijak.