5 Desa di Rejang Lebong Belum Terjangkau Jaringan Internet
SUSAH SINYAL: Desa Lubuk Belimbing masuk dalam salah satu desa yang susah sinyal internet di Kabupaten Rejang Lebong.-foto: arie/koranrb.id-
KORANRB.ID – Kemajuan teknologi dan komunikasi telah menjadi kebutuhan mendesak bagi masyarakat di era digital saat ini. Namun di Kabupaten Rejang Lebong masih terdapat lima desa yang belum menikmati akses jaringan internet.
Kondisi ini menjadi perhatian serius Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Rejang Lebong.
Kepala Bidang Pos dan Telematika Diskominfo Rejang Lebong, Tatang Suhermanto menjelaskan lima desa tersebut yakni Desa Bukit Batu Kecamatan Padang Ulak Tanding, Desa Lubuk Belimbing II Kecamatan Sindang Beliti Ilir (SBI), Desa Lawang Agung Kecamatan Sindang Beliti Ulu (SBU), Desa Tanjung Gelang Kecamatan Kota Padang, serta Desa Bandung Marga Kecamatan Bermani Ulu Raya.
“Saat ini, masih ada lima desa di Kabupaten Rejang Lebong yang belum memiliki jaringan internet. Kalaupun ada, sinyalnya sangat lemah sehingga tidak bisa digunakan dengan optimal,” ungkap Tatang.
Ketiadaan jaringan internet di lima desa tersebut telah menjadi perhatian sejak beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA:Bank Indonesia Sediakan Tiga Layanan Baru BI Fast
BACA JUGA:Nasib PTT Tahun Depan, Tunggu Keputusan Pemerintah Pusat
Untuk mengatasi permasalahan ini, Diskominfo Rejang Lebong telah mengusulkan wilayah-wilayah tersebut ke Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Digital untuk mendapatkan fasilitas internet desa.
Namun, usulan tersebut ditolak lantaran kelima desa tersebut tidak memenuhi kriteria 3T (terpencil, terisolir, dan tertinggal) yang menjadi syarat dari pemerintah pusat.
“Sudah kita usulkan, namun ditolak karena lokasi yang kita ajukan tidak masuk dalam kategori 3T,” jelas Tatang.
Meski demikian, Diskominfo tidak tinggal diam. Pihaknya terus menjalin komunikasi dengan kementerian dan pihak penyedia layanan telekomunikasi untuk mencari solusi terbaik.
Salah satu opsi yang disiapkan adalah pembangunan menara Base Transceiver Station (BTS) di desa-desa yang teridentifikasi sebagai wilayah blank spot.
“Pendirian BTS ini nantinya akan melibatkan provider-provider besar seperti Telkomsel, Indosat, XL, dan lainnya. Harapannya, masyarakat di lima desa tersebut dapat segera menikmati akses internet,” terangnya.
BACA JUGA:Kejanggalan Penyaluran TPG Triwulan IV di Kota Bengkulu, Guru Diminta Segera Lapor!