Tersangka Pembunuhan 2 IRT Terancam 15 Tahun Penjara, Kasat Reskrim: Motif Terus Didalami, Tsk Koooperatif

IST/RBTKP: Polisi memasang garis pembatas di kamar korban pertama yang dibacok Sabarudin. FOTO: IST--

Sedangkan terkait motif dari aksi keji yang dilakukan tersangka masih terus didalami.

“Untuk motif masih terus kami dalami, yang pastinya tersangka sejauh ini masif kooperatif menjawab apa menjadi pertanyaan penyidik,” ujarnya.

Terpisah Kades Tanjung Mulya SP 9 Kecamatan XIV Koto Wardoyo sangat berharap tersangka dapat dihukum seberat-beratnya. 

BACA JUGA:IKM Dituntut Melek Teknologi, Bimbing Startup Hadirkan Solusi

BACA JUGA:SPMT Pastikan Kelancaran Bongkar Komoditas Beras

Sebab aksi keji yang dilakukan tersangka masih menyisakan duka yang sangat mendalam di desa Tanjung Mulya. 

Pasca meninggal di RSUD kedua korban langsung dimakamkan pada Minggu sore.

Korban pertama atas nama Turni (59) saat itu sedang berada di dalam kamar rumahnya karena sedang sakit. Tiba-tiba tersangka datang dengan menggunakan sepeda motor dan berhenti di depan rumah korban. Tanpa pamit  langsung masuk ke dalam kamar karena pintu rumah terbuka, kemudian langsung membacok dibagian dada korban secara membabi buta. 

Anak korban yang melihat kemudian berteriak di ikuti suami korban yang berada di belakang rumah, berlari menghampiri istri nya di dalam kamar yang sudah berlumuran darah.

“Mendapati sang istri mengalami luka bacokan sang suami langsung membawa korban bersama warga ke RSUD Mukomuko. Sedang tersangka pergi begitu saja menggunakan motornya sembari membawa senjata tajam yang habis digunakan,” bebernya. 

Ternyata entah apa yang ada dipikiran tersangka, dia kembali juga mengejar  Karnianto dan Aal yang ditemuinya di pinggir irigasi. 

Sembari mengacungkan parang, namun untungnya ke dua warga itu berhasil kabur. Ternyata setelah gagal membacok 2 warga yang ditemukan di irigsasi, tersangka kembali mengendarai motor menuju depan MTS Desa Tanjung Mulya (SP 9). 

Kemudian langsung membacok Umi Khofifah (42) pada bagian dada yang sedang menunggu pesanan makanan di depan sekolah tersebut.

“Usai membacok korban ke dua tersangka langsung mengendarai motor. Dan akhirnya dikejar warga kemudian diikat baru diantarkan ke Polres Mukomuko bersama angota. Sedangkan sebagian lagi warga mengantar korban ke dua ke RSUD Mukomuko,” terangnya

Berkiatan dengan isu tersangka ini ODGJ, Kades Rawa Bangun Cans Yoyok Sudarsono mengakui, jika Sabarudin pembacokan adalah warganya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan