Tuntut Keseriusan Pengerukan Alur Pulau Baai, Pengamat: Dampaknya Krusial Bagi Ekonomi Fiskal dan Moneter

ANTRE: Penumpang saat mengantre di loket Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu, beberapa waktu lalu.--ABDI/RB

BENGKULU, KORANRB.ID – Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Drs. Sumardi menuntut keseriusan dalam pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai.

Dikarenakan, pelabuhan Bengkulu tersebut merupakan salah satu pelabuhan strategis di wilayah Sumatra.

Namun karena kondisi alur yang mengalami pendangkalan, akhirnya fungsi pelabuhan belum bisa optimal.

“Kita pun mendorong agar pengerukan dapat dilakukan, sehingga dapat meningkatkan kedalaman alur hingga memungkinkan kapal-kapal besar masuk pelabuhan,” pinta Sumardi.

BACA JUGA:Temuan BPK! Makan Minum sampai BOK Ratusan Juta di Dinkes Kepahiang, Tajri: Tetap Saya Cicil

Proses pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu yang menggunakan metode Join Venture Company terkesan lamban.

Pasalnya, proses pembahasan pengerukan alur pelabuhan berdasarakan pantauan RB, telah berjalan sejak 5 bulan lalu. 

Dalam kurun waktu tersebut, terjadi penurunan aktivitas ekspor melalui pelabuhan Pulau Baai yang dugaan penyebab utamanya karena pendangkalan alur.

Terakhir terkait isu kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) 2025 jenis pertalite karena susahnya akses masuk ke pelabuhan.

BACA JUGA:Audit DD/ADD Desa Bungin Segera Tuntas, Estimasi KN Capai Ratusan Juta

Diungkapkan, Ketua Asosiasi Perusahaan Batubara Bengkulu (APBB) Sutarman, bahwa terkait pengerukan alur tersebut, pihaknya akan kembali melakukan rapat bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, Selasa, 7 Januari nanti.

“Iya kita akan kembali rapat bersama Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu,” beber Sutarman, Minggu, 5 Januari 2024.

Saat dikonfirmasi terkait finalisasi anggaran pengerukan alur, Sutarman mengatakan, untuk anggaran akan dibeberkan pada pertemuan bersama Plt. Gubernur Bengkulu.

“Nanti itu, Selasa saja (7 Januari, red),” ungkap Sutarman pada RB.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan