3 Pilar untuk Stabilitas Ekonomi dan Perkuat Pasar Internasional

KONPERS: Menteri Perdagangan, Budi Santoso menggelar konferensi pers Capaian 2024 dan Program Kerja 2025 Kementerian Perdagangan di Jakarta.-foto: kemendag/koranrb.id-

KORANRB.ID - Menteri Perdagangan, Budi Santoso menegaskan Kemendag terus berupaya meningkatkan kinerja perdagangan dengan mendorong kebijakan dan program kerja yang tepat melalui tiga pilar utama dalam strategi perdagangan.

Ketiga pilar tersebut yaitu, Pengamanan Pasar Domestik, Perluasan Pasar Ekspor, serta Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor). 

Penegasan ini disampaikan Mendag dalam konferensi pers “Capaian Kinerja Kementerian Perdagangan Tahun 2024 dan Program Kerja Tahun 2025” di Jakarta, Senin, 6 Januari 2025.

“Melalui kebijakan ini, kami harap Indonesia dapat mempertahankan stabilitas ekonomi domestik sekaligus memperkuat posisi di pasar internasional, serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Mendag dilanir dari laman kemendag.go.id.

Pilar pertama, yaitu pengamanan pasar domestik. Kemendag telah melakukan sejumlah langkah. Salah satunya, menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok (bapok) melalui penyaluran minyak goreng rakyat sebesar 1,96 juta ton.

BACA JUGA:Tugas Pertama Haryadi Benahi Kinerja Pemprov, Plt. Gubernur: Sekda Posisi Sentral

BACA JUGA:Babinsa Bantu Poktan Persiapan Pompanisasi Sawah, Antisipasi Masalah Kekeringan

Dari jumlah ini, penyaluran untuk MINYAKITA sebesar 1,43 juta ton dan curah 535 ribu ton. Kemendag juga mengawasi pelaku usaha minyak goreng di 21 provinsi yang terdiri atas produsen, pengemas (repacker), distributor, subdistributor pengecer, dan ritel modern.

Mendag melanjutkan, pengamanan pasar domestik juga dilakukan dengan merevitalisasi dan meningkatkan pemanfaatan 22 pasar yang dibangun pada 2024. Pasar tersebut terdiri atas 19 pasar yang telah selesai dibangun dan 3 pasar yang proses pembangunannya ditargetkan selesai pada minggu ke-2 Januari 2025. 

Kemendag juga mendukung program belanja murah akhir tahun yang berhasil membukukan transaksi sebesar Rp 71,5 triliun. Nilai ini merupakan akumulasi dari total transaksi Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) sebesar Rp 31,2 triliun yang terdiri atas penjualan produk lokal sebesar 52 persen, Belanja di Indonesia Aja (BINA) sebesar Rp 25,4 triliun, dan Every Purchase is Cheap (EPIC) Sale sebesar Rp 14,9 triliun.

“Hasil ini bukti komitmen pemerintah dalam mendukung UMKM terus tumbuh dan menguasai pasar dalam negeri,” jelas Mendag.

Terkait perlindungan konsumen, Mendag menyampaikan, keberhasilan sektor perdagangan tidak terlepas dari konsumen yang berdaya. Tahun ini, Indeks Keberdayaan Konsumen Indonesia adalah 60,11. 

Artinya, konsumen mulai kritis dan aktif memperjuangkan hak, menjalankan kewajiban, serta mendukung produk dalam negeri. 

Selain itu, Kemendag terus mengawasi pasar dalam negeri agar produsen dan konsumen di Indonesia terlindungi. Berdasarkan hasil pengawasan Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan Barang Impor periode Juli Oktober 2024, nilai produk hasil pengawasan mencapai Rp 212,88 miliar untuk tekstil dan produk tekstil, pakaian jadi dan aksesorinya, keramik, elektronik, dan alas kaki.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan