Aksi Penolakan Honorer Mukomuko, Koordinator: Kami Mengabdi Sepenuh Waktu, Diangkat Setengah Waktu

ORASI: Guru honorer Mukomuko yang minta disampaikan tuntutannya ke Pemerintah Pusat. FIRMANSYAH/RB--
KORANRB.ID – Ratusan honorer yang tergabung dalam Aliansi Honorer Kategori II dan honorer yang terdata di database BKN Mukomuko menggelar aksi damai.
Aksi Damai berlangsung kemarin, 3 Februari 2025, mpertama di depan halaman Kantor Bupati Mukomuko, terakhir berlanjut ke Gedung DPRD Mukomuko.
Tenaga honorer itu khususnya yang tidak lulus seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap I menolak kebijakan pemerintah daerah yang mengarahkan mereka menjadi PPPK Paruh Waktu.
“Kami mengabdi sepenuh waktu selama bertahun-tahun, tetapi kita mau diangkat menjadi setengah waktu, apakah itu bisa dikatakan adil,” kata Koordinator Aksi Damai, Apen.
Menurut Apen, di Undang-Undang (UU) tercantum setiap orang harus diperlakukan secara adil apalagi seperti mereka yang sudah mengabdi sepenuh waktu untuk mendidik penerus generasi bangsa.
BACA JUGA:KN Tidak Dikembalikan, Kasus BOKB Lebong Berpotensi Naik Penyidikan
BACA JUGA:Rapat Dengar Pendapat Kejanggalan Audit DD 2024 Inspektorat Mukomuko, Pendamping Desa Sampaikan Ini
Untuk itu, tenaga honorer ini disampaikan Apen berharap juga dapat diperlakukan secara adil.
Sesuai dengan aturan negara ini dan juga berharap diangkat menjadi PPPK Penuh waktu bukan paruh waktu.
“Kami juga ingin negara adil kepada kami, dengan pengabdian kami yang penuh waktu. Tentu kami juga ingin mendapatkan status PPPK Penuh waktu,” ujarnya.
Ketua PGRI Kabupaten Mukomuko, Rasita S.Pd, M.Pd sangat mendukung upaya yang dilakukan oleh tenaga honorer untuk memperjuangkan nasibnya menjadi PPPK penuh waktu bukan paruh waktu yang ada di Mukomuko.
BACA JUGA: Perpisahan Bupati, Pemkab Bengkulu Utara Gelar Olahraga Bersama 14 Februari
BACA JUGA:BKD Geber Pajak Daerah dengan Opsen Pajak, Langsung ke Kasda
Sebab sudah sangat lama honorer ini membantu melengkapi kekurangan tenaga pengajar di Mukomuko. Agar penerus generasi bangsa ini bisa pintar.