Jika Ahli Konstruksi Temukan Banyak Kesalahan, Kejari Kaur Naikan Kasus Proyek BPPW ke Penyidikan

Kasi Intel Kejari Kaur Andi Febrianda --Rusman Aprizal/RB
Sementara itu, informasi terakhir yang RB dapatkan setelah sempat beberapa bulan tidak bisa dinikmati oleh KPM sekarang proyek air bersih hampir 100 persen sudah bisa dinikmati oleh KPM. Hal itu setelah beberapa bulan terakhir pihak pengerja kegiatan gencar melakukan perbaikan.
Akan tetapi aliran air bersih tersebut memang belum begitu maksimal, pasalnya untuk beberapa rumah warga yang di bagian atas atau bagian paling jauh dari bak penampungan sering tidak sampai apalagi di bagian bawah banyak menghidupkan air.
BACA JUGA:Setelah Dilantik, Bupati Bisa Langsung Mutasi Jika Dapat Rekomendasi Kemendagri
BACA JUGA:Warga Bisa Sampaikan Sanggahan Hasil Verifikasi Administrasi PPPK Tahap II
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Desa Bukit Makmur H. M. Zari Aziz bahwa semenjak menuai perhatian beberapa pihak karena air dari proyek tersebut tidak bisa dinikmati pihak kontraktor maupun pihak Balai Sarana dan Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Bengkulu gencar melakukan perbaikan.
Akhirnya saat ini air bersih memabgs udah mulai bisa dinikmati oleh KPM.
Akan tetapi terkhusus di bagian palingan atas atau paling jauh, ada tiga buah rumah yang belum bisa menikmati air secara maksimal.
"Air sudah mengalir, tapi khusus bagian atas ada tiga buah rumah yang belum terlalu maksimal airnya mengalir," samp Azis.
BACA JUGA:Cara Memasak Ayam Bumbu Rujak Enak dan Pas di Lidah
BACA JUGA:Jangan Dimakan! Berikut 5 Belalang Paling Berbahaya di Dunia, Ada di Indonesia
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) proyek Penanganan Kemiskinan Ekstrem (PKE) di Desa Bukit Makmur Kecamatan Muara Sahung Alto Bely ST, menegaskan bahwa BPPW memastikan air bersih tersebut sebelum diserahterimakan kepada Kelompok Penerima Manfaat (KPM) semuannya bakal mengalir dengan lancar.
Hanya saja untuk saat ini memang ada beberapa kendala yang mereka dapati, salah satunya adalah penggunaan air yang dilakukan oleh KPM tersebut belum terkoordinir. Sehingga banyak yang menggunakan air tersebut terlalu berlebihan, mengakibatkan rumah warga yang di ujung jadi terdampak dan air kadang tidak sampai.
Untuk itu, nanti setelah diserahkan kepada Pemkab Kaur harus ada yang melakukan pengelolaan terhadap air tersebut. Sehingga penggunaan air bisa terkontrol, dan semua KPM bisa menikmati air bersih tersebut.
"Selama masa pemeliharaan ini akan kita optimalkan, kita pastikan sebelum serah terima ke Pemkab Kaur nanti air sudah mengalir lancar," sampai Alto.
BACA JUGA:Remaja 14 Tahun Tergilas Truk Tangki di Jalan Lintas Kepahiang - Curup