Kolaborasi Tekan Angka Kebakaran Tinggi

KEBAKARAN: Salah satu kebakaran hebat di belakang Pasar Panorama Kota Bengkulu.IST/RB--

KORANRB.ID – Kejadian Kebakaran di Provinsi Bengkulu saat ini masih terbilang tinggi. Mayoritas kebakaran disebabkan karena konsleting listrik. 

Seperti yang baru-baru ini terjadi Bengkulu Utara, kebakaran akibat konsleting listrik menghanguskan 12 ruko yang berada di Pasar D1 Ketahun Bengkulu Utara. 

BACA JUGA:Kinerja Inspektorat Diawasi

Untuk itu, Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, MMA segera melakukan antisipasi untuk mengatasi terjadinya kebakaran di Provinsi Bengkulu.

Langka antisipasi yang dilakukan Gubernur dengan cara mengecek kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar). 

BACA JUGA:71 Atlet Siap Dikirim ke PON XXI Aceh

“Sama-sama kita ketahui kejadian kebakaran ini masih sangat tinggi dan mayoritas penyebab kebakaran karena korsleting jaringan listrik," kata Gubernur, kemarin. 

Disampaikan Gubernur, korsleting jaringan listrik sebagai penyebab utama kebakaran tersebut, dirinya meminta  Satpol PP Provinsi Bengkulu berkolaborasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bengkulu, PLN Area Bengkulu serta pihak Instalatir untuk melakukan pengecekan jaringan listrik secara massal.

BACA JUGA:Antisipasi Covid-19 Varian Baru, Dinkes Sediakan 1.000 Dosis Vaksin

"Jadi dengan kolaborasi bisa dilakukan pengecekan instalasi listrik di rumah-rumah penduduk, di toko-toko di pasar. Karena selagi lagi pengecekan jaringan listrik setelah 10 sampai hingga 20 tahun, apalagi di rumah-rumah warga jarang sekali dilakukan," tutupnya. 

Sementara itu dijelaskan Kasatpol PP Provinsi Bengkulu Atisar Sulaiman, saat ini sudah terbentuk Redkar di 5 kabupaten/kota yaitu di Kabupaten Kaur, Bengkulu Selatan, Rejang Lebong, Lebong dan Kota Bengkulu, dengan jumlah relawan sebanyak 1.400 orang. 

BACA JUGA: Polres Kerahkan 40 Personel Jaga 2 Gereja

"Kita kukuhkan 134 anggota Redkar Kota Bengkulu. Sesuai perintah pak Gubernur, untuk 5 kabupaten lagi akan kita bentuk di tahun 2024 mendatang," tutupnya. (eng).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan