Kejar Percepatan Pembangunan Jembatan Desa Simpang

RUSAK: Jembatan gantung yang berada di Desa Simpang, Kecamatan Seluma Utara.--

SELUMA, KORANRB.ID -  Pemkab Seluma mempertanyakan rencana relokasi jembatan gantung di Desa Simpang, Kecamatan Seluma Utara. Anggaran yang akan digunakan untuk relokasi jembatan ini sebesar Rp 4,5 miliar melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN).

Asisten II Setda Kabupaten Seluma, Almedian Saleh mengatakan Pemkab Seluma akan menanyakan kembali kendala apa yang dihadapi karena pembangunan jembatan belum dimulai. "Belum ada progress, sehingga kami akan menanyakan permasalahannya apa. Karena sebelumnya dikatakan pembangunan relokasi jembatan dilakukan tahun ini," katanya.

Sebelumnya, Jumat (6/10) Pemkab Seluma menerima kelengkapan surat pendukung terakhir untuk dilaksanakannya relokasi jembatan, yaitu surat hibah lahan dari warga Desa Simpang.

BACA JUGA:Minat Masyarakat Bengkulu Investasi Pasar Modal, Tinggi

Terpisah, Kades Simpang, Rezon Effendi menerangkan masyarakat sangat antusias rencana relokasi jembatan tersebut. Hal ini dibuktikan dengan dihibahkannya dua lahan masing masing berukuran 6 x 6 meter di setiap ujung jembatan oleh dua orang warga Desa Simpang, yakni Aprinto dan Martono Suryadi.

"Saya sudah serahkan surat hibah lahan ke Sekda Seluma, semoga dengan adanya penyerahan ini dapat memperlancar proses pembangunan jembatan," harap Kades.

Jembatan gantung di Desa Simpang tersebut sudah menjadi perhatian Kementerian PUPR. Nantinya ukuran jembatan yang direlokasi akan sama persis dengan jembatan yang lama yakni panjang 45 meter dan lebar akan lebih dari 1,5 meter.

BACA JUGA:ASN Kota Bengkulu Harus Netral

Sebelumnya warga Desa Simpang mengeluhkan adanya jembatan milik Pemkab Seluma yang sudah rusak parah sejak 2015 lalu. Jembatan ini masih dilalui pelajar untuk pergi ke sekolah sehingga informasinya tersebar dan menjadi viral. Biasanya warga Desa Simpang menyeberangi sungai hanya dengan berjalan kaki, karena risiko melewati jembatan yang sudah tidak memiliki alas papan tentunya berbahaya.

Namun warga masih menggunakan jembatan sebagai alternatif menyeberangi sungai apabila sungai tersebut debit airnya tinggi. Kondisi jembatan tersebut saat ini hanya menyisakan kerangka besi di sisi kiri kanan jembatan.(zzz)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan