Sejarah Masjid Raya Baitul Izzah, Termegah di Provinsi Bengkulu
Masjid Raya Baitul Izzah menjadi masjid termegah di Provinsi Bengkulu saat ini. --
BENGKULU, KORANRB.ID - Masjid Raya Baitul Izzah berdiri megah di Padang Harapan, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, tepat di depan Gedung DPRD Provinsi Bengkulu. Pembangunan masjid ini pertama kali dimulai pada tahun 1976, semasa Pemerintahan Gubernur Bengkulu, Drs. A. Chalik.
Saat ini, di masa kepemimpinan Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, M.MA, sejak periode pertama kepmimpinannya, Masjid Raya Baitul Izzah ini dijadikan pusat kegiatan keagamaan yang representatif sekaligus membangun peradaban Bengkulu dari masjid.
BACA JUGA:Berawal dari Hotel Milik Warga Tionghoa, Berubah Menjadi Masjid yang Megah
Meskipun tidak ada sejarah yang terlalu signifikan dari Masjid Raya Baitul Izzah yang didesain dengan bangunan terbuka ini, upaya dan komitmen yang dilakukan Gubernur Rohidin tersebut membuahkan hasil. Masjid Raya Baitul Izzah Provinsi Bengkulu menjadi masjid termegah dan menjadi pusat keagamaan Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Tepat di tahun 2022 lalu, Masjid Raya Baitul Izzah juga mendapatkan prestasi dari Dewan Masjid Indonesia (DMI), meraih Juara III tingkat Nasional di ajang bergengsi Award Masjid-Masjid Terbaik se-Indonesia 2022.
BACA JUGA:Lagi Viral ! Bangunan Masjid Menyerupai Kakbah, Berikut Kisah dari Pendirinya
Dibangun di atas tanah seluas 1.225 meter persegi. Kala itu, diperkirakan pembangunan masjid dilakukan selama tiga tahun. Pemgunaannya baru dilakukan pada tahun 1979 yang kala itu diresmikan langsung oleh wakil Presiden RI, H. Adam Malik.
Pada awalnya, Masjid Raya Baitul Izzah ini bernama Masjid Raya Bengkulu. Namun, di tahun 1995 dilakukan perluasan pada masa Gubernur Bengkulu Drs. Aziz Ahmad menjadi 1.600 meter persegi. Apda momen tersebut pula, nama Masjid Raya Bengkulu berubah menjadi Masjid Raya Baitul Izzah.
BACA JUGA:Tertua di Bengkulu Tengah, Masjid Al-Ikhlas Berdiri Tahun 1823 atau 1901? Simak Penjelasannya
Kata Baitul Izzah diambil dari diambil dari salah satu tempat turunnya Al-Qur'an. Disebutkan dalam 'Alam al-Mala'ikah al-Abrar & Alam al-Jinn wa asy-Syayathin karya Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar, Baitul Izzah berarti rumah ibadah bagi penduduk langit dunia.
Gempa yang terjadi pada tahun 2000 juga sudah meluluh-lantakan Masjid Raya termegah tersebut. Dengan begitu, dilakukanlah renovasi besar-besaran, pada masa Gubernur Bengkulu, Adjis Ahmad.
BACA JUGA:Tertua di Bengkulu Tengah, Masjid Al-Ikhlas Berdiri Tahun 1823 atau 1901? Simak Penjelasannya
Renovasi besar-besaran Masjid Raya Baitul Izzah juga dilakukan dilakukan pada masa kepemimpinan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dengan melaksanakan 3 tahap. Renovasi awal dimulai pada tahun 2018, dilakukan pembangunan pada beberapa titik termasuk plafon, dinding, dan menara masjid.
Berikutnya pada tahun 2019 dibangun penataan taman dan lahan parkir, dan pada tahun 2020 dilakukan finishing dan terakhir penyempurnaannya di tahun 2022, termasuk keserasian dengan kawasan Islamic center yang langsung terhubung di lahan belakang masjid ini.