Tertua di Bengkulu Tengah, Masjid Al-Ikhlas Berdiri Tahun 1823 atau 1901? Simak Penjelasannya

sejarah pendirian masjid Al-Ikhlas Padang Betuah di Bengkulu Tengah terdapat dua versi. --

BENTENG, KORANRB.ID - Sebagian besar masyarkat di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) mungkin belum mengetahui kalau Masjid Al Ikhlas Padang Betuah yang saat ini berubah menjadi masjid cagar budaya merupakan masjid tertua di Kabupaten Benteng. Masjid tersebut berada di Desa Padang Betuah Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten. 

Bahkan berdasarkan informasi masjid tersebut merupakan masjid tertua juga di Provinsi Bengkulu. Untuk diketahui, Masjid Al Ikhlas ini sejak fahun 2014 lalu sudah masuk sebagai cagar budaya Provinsi Bengkulu. Kemudian tahun 2019, sudah masuk dalam daftar cagar budaya nasional. Namun ada dua versi terkait sejarah mula berdirinya masjid ini. 

Versi Pertama Tahun 1.800

Versi pertama, mengatakan bahwa Masjid Al Ikhlas ini berdiri tahun 1800 dan menjadikannya masjid tertua di Provinsi Bengkulu. Berdasarkan dari situs https://direktoripariwisata.id, disebutkan, bahwa masjid Al-Ikhlas ini dibangun oleh beberapa tokoh agama di Desa Padang Betuah. 

BACA JUGA:Sejarah Masjid Agung Kepahiang, Pembangunan Diwarnai Drama Politik, Ganti Nama dan Sertifikat Hilang

Ada enam tokoh agama yang membangun Masjid Al Ikhlas itu yakni  H. Mansyur yang merupakan imam pertama. Selanjutnya H.Hakim, H. Hanafiah, H. Yusuf, H. Ishak dan H. Kamarudin. Pembangunan awal masjid ini dilakukan secara swadaya tahun 1.800. awalnya masjid ini dibangun beratapkan rumbia dengan dinding bambu. Lahannya merupakan wakaf dari H. Hanafiah dan H. Hakim.

Menurut keturunan Masjid Al Ikhlas, yakni Sukri masjid ini awalnya digunakan sebagai pusat penyebaran Islam. Sering juga digunakan sebagai tempat berkumpul masyarakat kala mengusir penjajah yang juga dipimpin oleh H Mansyur.

BACA JUGA:Sejarah Masjid Jamik Bengkulu, Dibangun Pejuang Tahun 1828 dan Direnovasi Oleh Soekarno

Masjid Al Ikhlas ini awalnya menempati tanah wakaf seluas 395 m2 dan luas bangunan masjid 80 m2. Meski kecil namun masjid ini mampu menampung 320 jemaah. Di dalam masjid ini masih ada tiang-tiang penyangga terbuat dari kayu disusun tidak terputus namun saling menyambung. Untuk penyambungannya lebih banyam menggunakan pasak kayu. 

Kondisi masjid saat ini, dindingingnya sudah disemen, namun tidak menggunakan bata bata. hanya menggunakan bidai atau bambu saja. Masjid ini sudah masuk ke dalam cagar budaya, dan tidak lagi digunakan untuk kegiatan shalat karena ukurannya yang kecil. 

BACA JUGA:Masya Allah! Masjid Al Jihad Seluma Berusia 1 Abad Lebih, Begini Sejarahnya

Versi Kedua Tahun 1901

Sementara itu, menurut versi lain Masjid Al Ikhlas ini dibangun tahun 1901. Hal ini disampaikan Kepala Desa Padang Betuah, Purnawarman. Dijelaskannya, berdasarkan cerita yang ia dengar dari sesepuh atau orang tua, masjid tersebut dibangun pada tahun 1901.

Yang mana masjid tersebut dibangun secara gotong royong oleh warga setempat pada saat itu. Namun awalnya, masjid tersebut dibangun bukan dilokasi saat ini masjid tersebut berdiri.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan