Tanggul Jebol Dibiarkan Bertahun-tahun, Warga Mukomuko Desak BWSS VII Turun Tangan

MUKOMUKO, KORANRB.ID – Kekhawatiran warga Desa Pondok Batu, Kecamatan Kota Mukomuko, kian memuncak seiring rusaknya tanggul Sungai Selagan yang hingga kini tak kunjung diperbaiki. 

Tanggul yang jebol sejak lama itu kini menjadi ancaman nyata bagi permukiman penduduk dan jalan provinsi yang melintasi kawasan tersebut, terutama ketika curah hujan meningkat beberapa hari terakhir. 

Warga mendesak Pemerintah Provinsi Bengkulu dan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII Bengkulu segera turun tangan sebelum bencana banjir benar-benar terjadi.

Kepala Desa Pondok Batu, Joni Susandra, mengatakan kerusakan tanggul tersebut sudah berulang kali disampaikan kepada pihak pemerintah, baik provinsi maupun instansi teknis yang berwenang. 

BACA JUGA:Kejari Seluma Gelar Sosialisasi Anti Korupsi Pada Program Revitalisasi Sekolah

Namun, sampai saat ini belum ada tanda-tanda penanganan konkret di lapangan. 

“Tanggul ini sudah lama jebol, bahkan sudah beberapa kali kami usulkan ke provinsi dan pihak balai sungai.

Tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut,” ungkapnya.

Menurut Joni, masyarakat bersama pemerintah desa telah berupaya keras menyuarakan persoalan ini melalui berbagai jalur resmi. 

BACA JUGA: Perketat Pengawasan, Tindak Tegas Kios Pupuk Nakal

Tahun lalu, sejumlah pejabat dari provinsi bahkan sempat meninjau langsung lokasi tanggul yang rusak.

Namun, kunjungan tersebut tidak diikuti langkah nyata perbaikan. Kondisi ini membuat warga merasa diabaikan dan khawatir akan ancaman banjir yang bisa datang kapan saja.

“Kami sudah capek menunggu janji. Kalau tidak segera diperbaiki, bukan hanya jalan provinsi yang terendam, tapi juga rumah warga di sepanjang aliran sungai,” ujarnya.

Kerusakan tanggul Sungai Selagan tak hanya mengancam aktivitas warga, tapi juga berpotensi mempercepat proses erosi di sekitar bantaran sungai.