Harmoni Etnis Melayu dan Batak di Sumatera Utara! Berikut 4 Budaya Labuhanbatu Utara
Seni Bordah, Labuhanbatu Utara, Sumatera utara. Foto: Tangkapan layar youtube Ade P Nasution/ koranrb.id--
BENGKULU, KORANRB.ID- Kabupaten Labuhanbatu Utara, yang sering disingkat Labura, merupakan sebuah wilayah di Sumatera Utara yang memukau dengan keberagaman budayanya.
Sebagai perpaduan unik antara etnis Melayu pesisir dan suku Batak, daerah ini menawarkan warisan budaya yang kaya, mulai dari kesenian tradisional hingga kuliner khas.
Labura sering disebut sebagai "miniatur Indonesia" karena berbagai suku seperti Melayu, Batak, Jawa, dan lainnya hidup berdampingan secara harmonis, menciptakan identitas lokal yang kuat dan beragam.
Yuk, kita jelajahi ciri khas budaya Labuhanbatu Utara, termasuk kesenian, tradisi, kuliner, serta nilai-nilai yang mendasarinya.
1. Ciri Khas Budaya Melayu Pesisir di Labuhanbatu Utara
Budaya Melayu pesisir sangat dominan di Labura, dengan tradisi dan adat istiadat yang kental.
Bahasa dan pakaian adat Melayu di sini memiliki motif hias yang spesifik, mencerminkan identitas daerah serta nilai-nilai luhur seperti kesopanan dan keharmonisan.
BACA JUGA:Menjelajahi 5 Kekayaan Budaya Kabupaten Labuhanbatu di Sumatera Utara
Pakaian adat Melayu Labura, misalnya, sering dihiasi dengan ragam hias yang rumit, yang tidak hanya indah secara visual tetapi juga sarat makna budaya.
Ini menunjukkan bagaimana masyarakat setempat menjunjung tinggi adat dalam kehidupan sehari-hari, dari cara berpakaian hingga perilaku sosial, untuk menghindari "bala" atau masalah yang dianggap datang dari pelanggaran norma.
Selain itu, Labura dikenal sebagai miniatur Indonesia karena keberagaman etnisnya.
Berbagai suku hidup rukun, saling memengaruhi dan memperkaya budaya satu sama lain.
BACA JUGA:Mozaik Tradisi Sumatera Utara yang Kaya! Berikut 5 Budaya Kabupaten Labuhanbatu