Penyaluran KUR Baru 2,069 Triliun

--

BENGKULU. KORANRB.ID - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jendral Pembendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga 30 September ini yakni Rp2,069 Triliun.

Nilai tersebut, jika dibandingkan dari penyaluran secara year-on-year YOY) atau di bulan September tahun sebelumnya, terjadi penurunan 37,33 persen. Sebab ditahun sebelumnya tersalur Rp3,3 triliun (yoy).

Dikatakan Kepala DJPb Provinsi Bengkulu, Bayu Andy Prasetya mengatakan penyaluran terbanyak terjadi di Kabupaten Mukomuko yakni Rp 392,43 miliar disusul oleh Kota Bengkulu Rp367,55 miliar.

BACA JUGA:Warga Ilir Talo Dibekuk Polisi, Nginap Dalam Sel

Selanjutnya yakni Bengkulu Utara Rp365,74 miliar, Bengkulu Selatan Rp233,41 miliar, Rejang Lebong Rp182,56 miliar, dan Seluma Rp202,66 miliar. 

Sementara Bengkulu Tengah 88,013 miliar dan Kaur Rp107,08 miliar.

"Sementara penyaluran terendah terjadi di Lebong Rp64,190 miliar dan Kepahiang Rp64,997 miliar," jelas Bayu.

BACA JUGA:Terdakwa Kecewa Dituntut 3 Tahun

Sementara itu, dijelaskan Bayu penurunan Penyaluran KUR (yoy) disebabkan oleh beberapa kemungkinan. 

Yakni, seperti halnya penyaluran KUR pada tahun 2023 baru dimulai akhir Februari.

Dampak perubahan regulasi yang terdapat pada Permenko 1 Tahun 2023, diakhir Januari 2023 yang membutuhkan penyesuaian aplikasi SIKP, serta sosialisasi kepada seluruh stakeholders.

"Peniadaan jaminan tambahan untuk KUR sampai dengan 100 juta direspon dengan peningkatan kehati-hatian bank dan lebih cenderung memprioritaskan penyaluran KUR Kecil," lanjut Bayu menjelaskan penyaluran dampak lainnya.

BACA JUGA:Skrining Hipotiroid Kongenital Bayi Sejak Dini

Bayu mengatakan, penyebab lainnya yakni sering tejadi pengajuan pinjaman KUR kedua dan berikutnya yang terkendala administrasi penyelesaian pinjaman KUR sebelumnya pada aplikasi SIKP. 

Tag
Share