Inflasi Dijaga, Digitalisasi Digeber, Sinergi Pemprov Bengkulu dan BI
ABADIKAN: High Level Meeting yang digelar TPID, Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) dan Kepala Daerah kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu, di Hotel Grage Bengkulu, Senin 15 Desember 2025.--RENO/RB
BENGKULU, KORANRB.ID – Menghadapi potensi gejolak harga jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama Bank Indonesia memperkuat langkah mitigasi inflasi sekaligus mempercepat digitalisasi daerah.
Melalui High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang digelar di Hotel Grage Bengkulu, Senin 15 Desember 2025 itu merumuskan sejumlah langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah sekaligus mendorong transformasi digital yang berkelanjutan.
HLM difokuskan pada penguatan mitigasi inflasi, khususnya dalam mengantisipasi potensi lonjakan harga bahan kebutuhan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Selain itu, rapat juga mengevaluasi kinerja pengendalian inflasi tahun 2025 serta merumuskan arah kebijakan inflasi dan digitalisasi daerah tahun 2026.
BACA JUGA:Optimis Tekan Kemiskinan ke Satu Digit
Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Dr. H. Herwan Antoni, S.KM, M.Kes, M.Si menegaskan bahwa pengendalian inflasi dan percepatan digitalisasi membutuhkan kolaborasi lintas sektor yang kuat.
“Pengendalian inflasi dan digitalisasi daerah tidak bisa berjalan sendiri.
Sinergi antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci agar kebijakan yang diambil benar-benar berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” tegas Herwan.
Berdasarkan catatan kinerja inflasi Provinsi Bengkulu hingga akhir 2025 tergolong positif.
BACA JUGA:Jelang Natal dan Tahun Baru Bengkulu Selatan Siapkan Gerakan Pangan Murah
Pada November 2025, inflasi tahunan (yoy) Bengkulu tercatat 2,68 persen, sedikit lebih rendah dari inflasi nasional sebesar 2,72 persen.
Sementara inflasi bulanan (mtm) tercatat sangat rendah, yakni 0,04 persen.
Capaian ini mengantarkan TPID Provinsi Bengkulu meraih Juara II TPID Berkinerja Terbaik se-Sumatera.
Keberhasilan tersebut ditopang program unggulan TPID, terutama pengendalian harga beras melalui One Stop Solution Inflasi Beras.