Tak Ada Hunian , 2 KK Bertahan di Perumahan Barokah, BPBD: Sembako Buat Korban Longsor

foto: Heru/Rakyat Bengkulu BENCANA: Salah satu hunian warga perumahan Barokah Kepahiang ambruk seketika pascalongsor--

KEPAHIANG, KORANRB.ID - Sebagian besar penghuni perumahan Barokah Perdana Desa Kutorejo Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang, meninggalkan rumah pascalongsor yang menyebabkan 1 unit rumah ambruk. 

Imbauan pengosongan rumah ini sendiri sebagaimana disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kepahiang (BPBD). Dikhawatirkan longsor susulan masih berpotensi terjadi. 

BPBD Kabupaten Kepahiang mendata, selain 1 unit rumah yang sudah ambruk. Ada 7 unit rumah di komplek perumahan berpotensi besar terdampak jika terjadi longsor susulan.

BACA JUGA: Sederet Temuan BPK di Dikbud, Mulai dari BOS hingga Honorarium 

Terpantau, hingga Selasa 16 Januari 2024 ada 2 kepala keluarga penghuni komplek masih bertahan di lokasi. Salah satunya adalah Kemas Iskandar Zulkarnain (66), yang biasa disapa Cek Ujang. 

Rumahnya persis di samping rumah KMS Sofyan yang ambruk seketika usai longsor, Minggu 14 Januari 2024 selepas Maghrib lalu. Di sana, Cek Ujang tinggal bersama kedua anaknya masih bertahan tak ikut mengungsi seperti tetangganya yang lain. 

Hal ini terpaksa dilakukannya, bukan tanpa alasan. "Di komplek kita ini ada 8 unit rumah, 1 sudah ambruk. Lima tetangga kita sudah mengungsi meninggalkan sementara rumah mereka,’’ ucap Cek Ujang. 

Di tengah situasi yang terus mencekam, hampir setiap malam pascalongsor tidurnya tak nyenyak lantaran terus dibayangi kejadian longsor saat Minggu lalu. Dirinya ingin mengungsi mencari lokasi yang lebih aman, tapi tak punya pilihan.

Dia tak memiliki tempat mengungsi lain seperti para tetangganya. "Mau ngungsi ke mana juga tak tahu. Tempat tinggal saya hanya rumah inilah, ya mau bagaimana lagi," kata Cek Ujang. 

Cek Ujang hanya bisa berharap kepada pemerintah terkait ikut memikirkan kondisi korban longsor seperti dirinya. Solusi mengenai hunian sementara, sangat diharapkan. Karena ia sangat ingin mencari aman dan mengikuti saran Pemkab Kepahiang. 

"Bukannya tak mau menuruti anjuran mengungsi, tapi saya tak tahun harus mengungsi ke mana," tambah Cek Ujang. 

Hal yang sama juga dilontarkan Amirul (40). Di sini, ia tinggal bersama istri dan seorang anak. Sejauh ini, Pemkab Kepahiang telah menyerahkan bantuan tanggap darurat berupa sembako dan sejumlah perlengkapan tidur.

BACA JUGA: Longsor, 1 Rumah Ambruk, 7 Lainnya Terancam 

Terkait hunian jangka panjang para korban longsor, sejauh ini belum diketahui kejelasannya. Status permukiman, dari penjelasan BPBD Kabupaten Kepahiang pihak pengembang telah melakukan serah terima pemukiman. Dengan kondisi tersebut artinya, penanganan kawasan sudah berada di bawah Pemkab Kepahiang. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan