Harga Referensi CPO dan Referensi Biji Kakao Menguat

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Budi Santoso.-foto: bloombergtechnoz.com/koranrb.id-

BK CPO periode 1-29 Februari 2024 merujuk pada Kolom Angka 4 Lampiran Huruf C Peraturan Menteri Keuangan  Nomor  39/PMK/0.10/2022  jo.  Nomor  71  Tahun  2023  sebesar  USD  33/MT.

Sementara  itu, Pungutan  Ekspor  CPO  periode  1-15  Januari  2024  merujuk  pada  Lampiran  Huruf  C  Peraturan  Menteri Keuangan Nomor Nomor 103/PMK.05/2022 jo. 154/PMK.05/2022 sebesar USD 85/MT.

Peningkatan  HR  CPO  ini  dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor  diantaranya  adanya  peningkatan permintaan minyak sawit yang tidak diimbangi dengan peningkatan produksi terutama dari Indonesia dan Malaysia serta adanya peningkatan harga minyak mentah dunia.

Sementara  itu,  HR  biji  kakao  periode  Februari  2024  ditetapkan  sebesar  USD  4.345,70/MT,  meningkat sebesar USD 114,73 atau 2,71 persen dari bulan sebelumnya.

Hal ini berdampak pada peningkatan Harga Patokan  Ekspor(HPE)  biji  kakao  pada  Februari  2024  menjadi  USD  4.012/MT,  naik  USD  112  atau  2,87 persen dari periode sebelumnya.

BACA JUGA:Kenaikan Gaji ASN Dirapel Maret, Begini Penjelasan Pemprov Bengkulu

Peningkatan harga ini tidak berdampak pada BK biji kakao, yang tetap sebesar 15 persen sesuai Kolom 4 Lampiran  Huruf  B  pada  Peraturan  Menteri  Keuangan  Nomor  39/PMK/0.10/2022  jo Nomor  71  Tahun 2023. 

Peningkatan HR dan HPE biji kakao antara lain dipengaruhi oleh adanya peningkatan permintaan yang tidak diimbangi dengan peningkatan produksi terutama di negara produsen di wilayah Afrika, seperti Pantai Gading dan Nigeria akibat penyakit tanaman dan adanya fenomena El Nino.

Di sisi lain, HPE produk kulit periode Februari 2024 tidak berubah dari bulan sebelumnya.

Sedangkan HPE produk kayu periode Februari 2024 mengalami peningkatan pada beberapa jenis kayu yaitu veneer dari hutan  tanaman,  kayu  gergajian  dengan  luas  penampang  1.000-4.000  mm2  dari  jenis  merbau  dan sortimen lainnya jenis eboni.

Sedangkan HPE kayu veneer dari hutan alam dan kayu gergajian dengan luas penampang  1.000-4.000  mm2  dari  jenis  meranti,  rimba  campuran,  serta  sortimen  lainnya  jenis  jati mengalami penurunan.

Penetapan HPE biji kakao, HPE produk kulit, dan HPE produk kayu tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan  Nomor141 Tahun  2024  tentang  Harga  Patokan  Ekspor  dan  Harga  Referensi  atas  Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.(**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan