Progres Lamban, Dewan Sangsi Proyek Rumah Sakit Tuntas
Firman/RB ALATMINI: Pembangunan RS Pratama yang menelan anggaran Rp39 miliar terancam putus kontrak karena minimnya peralatan penunjang berkapasitas besar --
MUKOMUKO. KORANRB. ID – Pembangunan Rumah Sakit (RS) Pratama yang berlokasi di Desa Air Buluh Kecamatan Ipuh dikhawatirkan tidak selesai dan putus kontrak.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Mukomuko Antonius Dalle.
Ia melihat langsung progres fisik pekerjaan yang saat ini baru proses pembuatan tiang-tiang bangunan yang dengan waktu yang tersisa dua bulan kedepan dirasa tidak akan rampung.
“Kalau kita lihat saat ini pekerjaan tersebut belum berbentuk bangunan, sedangkan RS tersebut direncakan dua lantai. Kemungkinan tidak akan rampung sangat besar,” kata Antonius
BACA JUGA:Sebanyak 2.955 Kotak Suara Tiba Di Mukomuko
Meskipun demikian, Antonius sangat berharap proyek tersebut bisa tuntas sesuai kontrak kerja.
Sehingga manfaat pembangunan RS Pratama bisa langsung dinikmati dan memiliki nilai manfaat bagi masyarakat.
“Harapan kami bisa tuntas, sebab anggaran Rp39 miliar untuk pembangunan RS Pratama ini sangat besar, jadi jika tidak bermanfaat akan menjadi kerugian yang sangat besar, kasian masyarakat kita,” ujarnya.
Antonius menambahkan, dengan minimnya realisasi pekerjaan pembangunan RS Pratama tersebut, Ia mendesak kepada OPD teknis dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dapat bekerja maksimal mengawasi pekerjaan di lapangan.
BACA JUGA:Gaji Guru Honor Mukomuko Hanya Dianggarkan 9 Bulan
Jika lambatnya pekerjaan karena jumlah tenaga yang kurang, maka Ia meminta kontraktor menambah tenaganya.
Termasuk penambahan alat dan material jika memang dibutuhkan.
“Karena Jika pekerjaan tersebut tidak selesai dan putus kontrak maka daerah kita yang rugi,” tutupnya.
Terpisah PPTK proyek pembangunan RS Pratama Jajad Sudrajat S.KM, mengakui bahwa pekerjaan pembangunan RS Pratama berjalan lambat.