Potensi Ekspor, Daya Saing Obat Tradisional Ditingkatkan

Reporter: Bella Wilianti |

Editor: M. Rizki Amanda Lubis |

Sabtu , 10 Feb 2024 - 23:10

OBAT TRADISIONAL: Industri obat bahan alam (OBA) atau obat tradisional tengah didorong pemerintah untuk meningkatkan daya saingnya. DOK/RB--

potensi ekspor, daya saing obat tradisional ditingkatkan                            bengkulu, koranrb.id – industri farmasi, kosmetik dan alat kesehatan merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan periode 2023–2035. 
salah satu subsektornya, industri obat bahan alam (oba) atau obat tradisional, tengah didorong pemerintah untuk meningkatkan daya saingnya.
sebab, oba memiliki potensi besar di pasar ekspor.
menteri perindustrian agus gumiwang kartasasmita menjelaskan,
kemandirian bahan baku obat berbasis bahan alam asli telah menjadi amanat dari beberapa peraturan yang telah ditetapkan pemerintah. 
baca juga:gebrak! tokocrypto dan velo masuki dunia kripto indonesia
baca juga:libur isra mikraj dan imlek, tiket kereta api indonesia ludes 777 ribu, ini rute favoritnya 
regulasi itu, antara lain, tertuang dalam rencana induk pembangunan nasional, rencana induk riset nasional,
dan instruksi presiden nomor 6 tahun 2016 tentang percepatan industri farmasi dan alat kesehatan. 
pasar obat bahan alam dunia pada 2023 mencapai usd 200,95 miliar dan diperkirakan akan terus meningkat. 
saat ini terdapat beberapa komponen perusahaan industri obat bahan alam di indonesia,
yakni usaha kecil obat tradisional (ukot), usaha mikro obat tradisional (umot), industri ekstrak bahan alam (ieba), dan industri obat tradisional (iot),
yang telah menghasilkan 17 ribu obat bahan alam golongan jamu, 79 jenis obat herbal terstandar, dan 22 jenis fitofarmaka. 
baca juga:bank syariah indonesia kelola asset under custody sebesar rp85 triliun
baca juga:genjot potensi pariwisata desa dan objek wisata daerah, ciptakan manfaat ekonomi
’’kementerian perindustrian mendorong dan melakukan pembinaan agar industri kecil dapat naik kelas
sehingga produksi obat bahan alam dapat ditingkatkan, terutama fitofarmaka yang berpotensi besar
untuk menjadi substitusi bahan baku obat impor dalam menuju kemandirian bahan baku obat nasional,’’ paparnya rabu 7 februari 2024.
kemenperin telah meresmikan house of wellness yang merupakan fasilitas produksi obat bahan alam
di balai besar standardisasi dan pelayanan jasa industri kimia, farmasi, dan kemasan (bbspjikfk) jakarta. 
”melalui house of wellness, diharapkan dapat dicapai proses dan bahan baku yang terstandar sehingga akan mendorong ketahanan kesehatan melalui kemandirian obat nasional,
di mana masyarakat dapat memperoleh obat dengan mudah, terjangkau, tersedia di mana pun dibutuhkan, dan berkesinambungan,” tuturnya.
ketua gabungan pengusaha jamu (gp jamu) dwi ranny pertiwi zarman menyambut baik pembangunan house of wellness.
dengan demikian, fasilitas itu dapat digunakan industri jamu di indonesia agar dapat mendunia dengan produk unggulannya.  
’’gp jamu akan selalu mendukung fasilitas ini untuk ke depannya. kepada anggota gp jamu, diharapkan dapat memanfaatkan sebesar-besarnya fasilitas ini,” ujarnya. 
the pharmaceutical, cosmetic and medical device industries are among the sectors that receive priority development for the 2023–2035 period.
one of the subsectors, the natural medicine (oba) or traditional medicine industry, is being encouraged by the government to increase its competitiveness. because, oba has great potential in the export market.
minister of industry agus gumiwang kartasasmita explained that independence in medicinal raw materials based on genuine natural ingredients has become a mandate in several regulations that have been established by the government.
these regulations, among other things, are contained in the national development master plan, national research master plan, and presidential instruction number 6 of 2016 concerning the acceleration of the pharmaceutical and medical devices industry.
the world natural medicine market in 2023 will reach usd 200.95 billion and is expected to continue to increase.
currently there are several components of natural medicine industry companies in indonesia, namely small traditional medicine businesses (ukot), traditional medicine micro businesses (umot), natural product extract industries (ieba), and traditional medicine industries (iot), which have produced 17 thousands of natural herbal medicines, 79 types of standardized herbal medicines, and 22 types of phytopharmaceuticals.
"the ministry of industry encourages and provides guidance so that small industries can move up in class so that the production of natural medicines can be increased, especially phyto-pharmaceuticals which have great potential to become substitutes for imported medicinal raw materials towards independence for national medicinal raw materials," he explained wednesday (7/2 ).
the ministry of industry has inaugurated the house of wellness, which is a natural medicine production facility at the jakarta chemical, pharmaceutical and packaging industry standardization and services center (bbspjikfk).
"through the house of wellness, it is hoped that standardized processes and raw materials can be achieved so that it will encourage health resilience through national drug independence, where people can obtain medicines easily, affordably, available wherever needed, and sustainably," he said.
chairman of the herbal medicine entrepreneurs association (gp jamu) dwi ranny pertiwi zarman welcomed the construction of the house of wellness. in this way, this facility can be used by the herbal medicine industry in indonesia so that it can go global with its superior products.
“gp jamu will always support this facility in the future. "it is hoped that gp jamu members can make maximum use of this facility," he said.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Minggu, 11 Februari 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan