Gelar Rapat Evaluasi, Pemkab Rejang Lebong Tambah Penyertaan Modal Bank Bengkulu, Segini Jumlahnya
MODAL: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong bersiap untuk menambahkan penyertaan modal pada PT. Bank Bengkulu sebesar Rp2,5 miliar pada tahun 2024 ini. ARIE SAPUTRA WIJAYA/RB--
Di sisi lain, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Kabupaten Rejang Lebong, Dra. Upik Zumratul Aini, menggaris bawahi
Peran Bank Bengkulu dalam mendukung usaha UMKM di Rejang Lebong, dengan melayani kredit usaha rakyat (KUR) bagi UMKM yang memenuhi syarat.
"Saat ini tercatat ada 25.362 UMKM berdasarkan pendataan kita di Kabupaten Rejang Lebong.
Bank Bengkulu hanya melayani pengucuran kredit usaha rakyat (KUR) bagi UMKM yang memiliki NIB sesuai rekomendasi Disperindagkop.
Ini penting kedepannya untuk peningkatan iklim usaha di Rejang Lebong,’’ jelas Upik.
Diketahui sebelumnya, selama tahun 2023 ini, Bank Bengkulu Cabang Curup telah menyalurkan sedikitnya Rp117,4 miliar
Untuk kredit Usaha Kecil Menengah dan Mikro (UMKM) di Kabupaten Rejang Lebong.
Sedikitnya ada 269 debitur UMKM di Kabupaten Rejang Lebong yang telah mengakses produk keuangan kredit UMKM tersebut di tahun ini.
Hal ini dibenarkan Pimpinan Bank Bengkulu Cabang Curup, Wahyu Esa Saputra, SE yang mengatakan
Dari jumlah konsolidasi kredit yakni dari Bank Bengkulu Cabang Curup, Cabang Pembantu Pasar Tengah
Cabang Pembantu Simpang Bukit Kaba dan Cabang Pembantu Padang Ulak Tanding (PUT), pihaknya sudah menyalurkan Rp 117,4 miliar kredit bagi UMKM.
“Angka ini jelas melampaui target yang diberikan kepada kami di tahun ini yang hanya Rp112,5 miliar penyaluran kredin UMKM di Kabupaten Rejang Lebong.
Ini tentu hasil yang cukup positif bagi kinerja seluruh jajaran Bank Bengkulu Cabang Curup di tahun ini,” ungkap Wahyu.
Untuk tahun 2024, Wahyu mengatakan pihakya akan terus memaksimalkan pencapaian penyaluran kredit UMKM kepada para pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Rejang Lebong.
Jika saat ini ada 269 debitur yang memanfaatkan produk perbankan kredit UMKM tersebut, ia berharap di tahun 2024 akan ada peningkatan jumlah debitur yang mengakses produk ini.