Ini Penyebab Melonjaknya Harga Cabai di Bengkulu

CABAI: Harga cabai merah saat ini naik drastis hingga Rp120 ribu per kilogram. Ternyata ada beberapa faktor yang mempengaruhi. --Dok/rb

"Jadi ada 3 komponen inflasi yang akan kita rilis mulai bulan Januari hingga Desember 2024 ini," jelas Win.

Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan oleh BPS Provinsi Bengkulu, Win menyebutkan di awal tahun atau bulan Januari 2024 ini, inflasi di Provinsi Bengkulu yakni 2,83 persen secara year on year (yoy), dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,24. 

Angka tersebut merupakan akumulasi dari, inflasi yoy yang terjadi di Kota Bengkulu sebesar 2,85 persen dengan IHK sebesar 105,28. 

BACA JUGA:Harga Beras dan Cabai Naik, Pengusaha Kecil Kepahiang Menjerit

Selain itu, inflasi yoy di Mukomuko sebesar 2,76 persen dengan IHK sebesar 105,09.

"Secara month to month (mtm), pada bulan Januari 2024 Provinsi Bengkulu mengalami inflasi sebesar 0,15 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) Januari 2024 sebesar 0,15 persen," jelas Win.

Terjadinya kenaikan inflasi tersebut, dikatakan Win dikarenakan adanya kenaikan harga. Ditunjukan dengan naiknya indeks harga kelompok pengeluaran. 

Baik dari kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,20 persen.

BACA JUGA: OPD di Pemkab Kaur Diminta Jalankan Inovasi Bappeda

"Kelompok makanan ini, ada diposisi teratas inflasi Provinsi Bengkulu," ujarnya.

Selanjutnya ada pula kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,56 persen. 

Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,49 persen, serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,13 persen.

"Sementara untuk kelompok transportasi mengalami inflasi sebesar 2,73 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen," papar Win.

BACA JUGA:Hanya 1 Perempuan Berpeluang Raih Kursi DPRD, Pleno Kecamatan Alot

Ada pula kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya yang menyumbang inflasi dengan persentase sebesar 2,12 persen.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan