Sudah Siap DAK Rp2,6 Miliar Perbaikan 3 Irigasi, Ini Rinciannya
PINTU AIR: Tak berfungsi lantaran irigasi mengalami kerusakan. Foto: Firmansyah/RB--
BACA JUGA:Kenali 25 Manfaat Buah Kersen Bagi Kesehatan Tubuh, Apa Saja?
Lokasi irigasi tersebut semuanya masih di Kecamatan Selagan Raya. Pengusulan dilakukan tahun 2024 ini, diharapkan dapat diakomidir pemerintah pusat pada tahun 2025 mendatang.
"Selain itu juga kita mengusulkan dana rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak, baik bersumber dari DAK maupun dana pembangunan daerah dengan skema Instruksi Presiden (Inpres). Semoga semuanya bisa terealisasi tahun depan (2025),’’ ucapnya.
Sebelumnya, Koordinator Penyuluh Swadaya Kecamatan Selagan Raya, Hendri SP menyampaikan, Kecamatan Selagan Raya memiliki potensi lahan persawahan seluas 827 hektar yang tersebar di beberapa desa.
Hasil panen yang sangat melimpah. Namun saat ini dari total keseluruhan luas lahan persawahan hanya 600 hektare, atau sekitar 27 persen lahan persawahan yang tidak bisa ditanami karena permasalahan irigasi yang tidak kunjung dilakukan perbaikan dari tahun 2021 lalu.
“Ada 227 hektare yang tidak bisa digarap sebagai lahan persawahan karena kering dan kemungkinan besar akan berubah fungsi menjadi lahan tanaman palawija,’’ ujarnya.
Bahkan bisa menjadi lahan kelapa sawit. ‘’Maka dari itu berdasarkan data di lapangan ini kami sebagai penyuluh apa yang disampaikan ini dapat memiliki solusi,” kata Hendri.
Selain permasalahan kerusakan pada jaringan irigasi, juga ada beberapa pintu air yang mengalami kerusakan.
Kemudian lagi saat ini terjadi serangan hama, membuat kekhawatiran petani akan gagal panen semakin menguat.
“Tidak hanya harga pupuk yang saat ini kurang bersahabat yang dirasakan petani, namun juga harga obat-obatan tanaman,” sebutnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pertanian Mukomuko Pitriani Elyas S.Pt mengatakan, kendala yang dihadapi petani di Kecamatan Selagan Raya selama ini telah disampaikan petugas di lapangan.
Tentunya apa yang menjadi usulan dan yang menjadi keluhan dengan semaksimal mungkin akan diusahakan untuk diakomodir.
Berharap petani tetap dapat meningkatkan produksi padi, dalam mendukung program pemerintah pusat akan swasembada pangan.
“Kita akan lihat berapa panjang irigasi yang akan diperbaiki begitu juga pintu air. Nantinya akan kita ajukan melalui usulan kelompok ke Program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) melalui Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu,” katannya.