Perayaan Nyepi di Bengkulu Utara, Bawa Pesan Pemilu Damai, Keamanan Hingga Keutuhan Indonesia
OGOH_OGOH : Patung ogoh-ogoh sebagai simbol hal buruk yang diarah sebelum masyarakat Hindu Bali melaksanakan Nyepi di Begnkulu Utara. Foto : Tri Shandy Ramadani/koranrb.id--
BACA JUGA:Ini 10 Menu Es Buka Puasa Sederhana dan Praktis, Salah Satunya Es Kelapa
Meskipun tahun ini pawai ogoh-ogoh dilakukan lebih kecil lantaran dilakukan di setiap pura yang ada di Bengkulu Utara, namun hal ini tidak mempengaruhi antusias warga.
Masyarakat sejak siang hari sudah memadati kawasan Pura Dharma Yatra.
Meskipun memang pelaksanaan pawai ogoh-ogoh baru dimulai pukul 16.00 WIB tadi.
Ogoh-ogoh diarak dari Depan Pura Dharma Yatra menuju ke Bundaran Arga Makmur dengan berjalan kaki.
Hal ini menjadi salah satu destinasi wisata tersendiri yang ada di Bengkulu Utara dan menjadi wisata religius.
Hal menarik lainnya, Tema pelaksanaan nyepi tahun ini mengambil tema terkait dengan pemilu.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bengkulu Utara Made Astawa, SE, MM menerangkan jika tema nyepi tahun ini memang terkait dengan pemilu.
“Mari Kita Wujudkan Tri Hita Karana, dengan menjaga keamanan dan kedamaian dalam proses pemilu 2024,” ujar Made menyebutkan tema Nyepi tahun ini.
BACA JUGA:Penghitungan Ulang Surat Pileg DPRD Di 5 TPS Kabupaten Bengkulu Tengah Di Skorsing 1 Jam
Ia menerangkan jika hal ini sangat penting karena tahun ini pelaksanaan nyepi masih dalam tahapan pemilu.
Sehingga masyarakat Hindu Bali terutama yang ada di Bengkulu Utara berharap tidak ada perpecahan dalam sisa tahapan pemilu ini.
Ia berharap pemilu dijadikan ajang untuk memilih pemimpin namun tidak membawa perpecahan di masyarakat.
“Harapan kita tentunya pasca pelaksanaan pemilu, masyarakat kembali bersatu, berkumpul dan melaksanakan kegiatan sebagaimana biasanya dan tetap menjaga kerukunan,” terangnya.