Kerusakan Akibat Gempa Bumi di Bengkulu Selatan Bertambah, Capai 115 Unit Rumah dan 3 Masjid

BANTU: Pemkab Bengkulu Selatan dan Forkopimda menyalurkan bantuan kepada warga terdampak gempa bumi.-foto: humas pemkab bs/koranrb.id-

Tanpa membedakan warga yang kena bencana, Kapolres berharap bantuan itu dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Apalagi dalam waktu dekat pemerintah akan merenovasi rumah-rumah warga yang terdampak.

"Ini bentuk motivasi dan dukungan pemerintah agar korban tepat semangat, harus tetap semangat ini murni bencana alam," ujar Kapolres.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan, Hen Yepi S.Pi mengatakan gempa bumi yang berpusat di laut 30 km Barat Daya Bengkulu itu menyebabkan kerusakan rumah dan fasilitas ibadah di beberapa wilayah di Bengkulu Selatan.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan, dampak Gempa Bumi tersebut membuat kerusakan 115 rumah warga dan 3 masjid atau rumah ibadah yang tersebar Kecamatan Ulu Manna dan Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan.

"Total 115 unit rumah rinciannya, 88 unit rusak ringan, 19 unit rusak sedang, 8 unit rusak berat dan kerusan 3 unit masjid. Kerugian ditaksir mencapai Rp 1.030.000.000," jelas Hen.

Atas kejadian ini Hen kembali berpesan agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Masyarakat juga diminta agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

BACA JUGA:Tanaman untuk Obati Tumor Otak, 6 Diantaranya Ada di Indonesia

"Pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, periksa bangunan itu jangan sampai ada yang roboh," ujar Hen.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,3.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,7° LS ; 102,67° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 37 km arah Barat Daya Kota Manna, Bengkulu pada kedalaman 60 km.

Kepala Stasiun Geofisika Bengkulu, Anton Sugiharto S.Kom mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik.

Gempa bumi ini diungkapkannya berdampak dan dirasakan di beberapa daerah tetangga.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Anton.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan