Bukan dari Negara Islam, Baju Koko Dipercaya Sebagai Budaya China Juga Diadopsi dari Pakaian Sunan Kalijaga
Asal usul baju koko ternyata bukan dari negara islam. (Foto: Tri Shandy Ramadani/koranrb.id)--
Semakin banyaknya masyarakat tionghoa yang berdomisili di Jakarta dan mengenakan pakaian tui khim maka pakaian tersebut sangat dikenal oleh masyarakat.
Bahkan pakaian tersebut juga mulai disukai dan dikenakan oleh masyarakat lokal, termasuk umat muslim.
Hal ini juga bisa dilihat dengan kerah tunggal pendek yang memang layaknya kerah pakaian masyarakat tionghoa.
Kerah pendek yang dibuat hampir menyatu tersebut juga bahkan sempat dikenal sebagai kerah Shanghai.
BACA JUGA:Berikut Bahaya yang Mengintai Jika Gunakan Baju Baru Tanpa Dicuci
Shanghai adalah salah satu nama Provinsi di Tiongkok atau China.
Selain dari model pakaian tersebut, istilah atau nama baju “koko” juga dinilai menguatkan asal usul pakaian tersebut yang berasal dari China.
Koko adalah sebutan kakak dalam bahasa China.
Biasanya pemuda tiongkok dipanggil dengan koko sedangkan perempuannya dipanggil dengan Cici atau Cece.
Selain banyak digunakan oleh masyarakat lokal dan modelnya yang tertutup dan dinilai sopan, banyak pribudi yang menggunakannya untuk beraktivitas sehari-hari, termasuk beribadah.
Sejak saat itulah baju koko banyak digunakan oleh masyarakat untuk beribadah.
2. Baju Khas Jawa Dari Sunan Kalijaga
Cerita lainnya, baju koko diadopsi dari pakaian khas masyarakat Jawa.
BACA JUGA:Kuy! Download Game Super Birds, Uang Rp 600.000 Masuk ke DANA Kamu, Bisa Beli Baju Lebaran
Pakaian khas jawa yang disebut diadopsi oleh baju koko adalah baju Surjan yang sudah sejak lama ada dan banyak dikenakan masyarakat Jawa.