Budaya Nusantara! Berikut 4 Fakta Menarik Tradisi Pantauan Suku Besemah di Sumatera Selatan
Tradisi Pantauan Suku Besemah: Tradisi Pantauan Bunting dalam perkawinan masyarakat Besemah, Kota Pagar Alam Sumatera Selatan. Foto: Tangkapan layar youtube BMG Channel/ koranrb.id--
Hidangan utama meliputi dodol, lemang, pepes ikan, dan daging masak khusus untuk kerabat dekat.
Tambahan seperti nasi lengkap, tekwan, serta kue basah dan kering juga disajikan untuk menambah kehangatan acara.
Dalam konteks dukacita, seperti kematian, masyarakat sekitar turut membantu menyiapkan makanan dan minuman untuk pelayat, serta mendukung prosesi pemakaman tanpa diminta.
Sistem ini bersifat timbal balik; jika satu keluarga mengadakan pantauan, keluarga lain merasa wajib melakukan hal serupa saat ada acara di rumah mereka.
BACA JUGA:Kekayaan Tradisi dan Sejarah Nusantara! Berikut Fakta Budaya Suku Jawa
Hal ini menciptakan modal sosial yang tinggi, di mana empati dan saling membantu menjadi norma.
4. Relevansi Sosial dan Tantangan di Era Modern
Tradisi pantauan tidak terbatas pada pernikahan, namun juga diterapkan pada momen penting lain, seperti kedatangan anggota keluarga dari luar daerah, perayaan Idul Fitri dan Idul Adha, atau saat musibah kematian.
Ini menunjukkan fleksibilitas tradisi dalam menjaga solidaritas komunitas.
BACA JUGA:Kekayaan Tradisi dan Adat Istiadat! Berikut 4 Fakta Menarik Budaya Aceh
Namun, di tengah arus modernisasi dan perubahan gaya hidup, pantauan menghadapi tantangan seperti urbanisasi dan kesibukan kerja yang membuat kunjungan fisik semakin sulit.
Banyak masyarakat Besemah tetap berkomitmen melestarikan nilai-nilai ini, melihat pantauan sebagai sarana silaturahmi dan simbol identitas budaya.