Industri Jasa Keuangan Bengkulu Stabil, OJK: Kinerja Positif

BENGKULU, KORANRB.ID -  Industri Jasa Keuangan (IJK) di Provinsi Bengkulu saat ini dalam kondisi stabil dengan kinerja positif. 

Hal itu berdasarkan penilaian kondisi IJK yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bengkulu.

Dikatakan Kepala OJK Bengkulu, Tito Adji Siswantoro, stabilnya IJK ini didukung likuiditas yang memadai serta profil risiko pertumbungan ekonomi di Bengkulu yang terjaga. 

Pertumbuhan IJK ini, dijelaskan Tito salah satunya juga dipengaruhi sektor Pasar Modal yang menunjukkan tren positif. 

BACA JUGA:Bawang Merah Tembus Rp100 Ribu/Kg, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:3 Aset Pemprov Bengkulu Diperbaiki Gunakan APBD-P, Salah Satunya Mess Pemda

Pasar Modal mengalami pertumbuhan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Bahkan, jumlah investor pasar modal di wilayah Provinsi Bengkulu di awal tahun 2024 masih menunjukkan pertumbuhan mencapai dua digit secara tahunan (yoy).

‘’Di Januari 2024, jumlah investor saham di Provinsi Bengkulu mencapai angka sebanyak 27.119 Single Investor Identification (SID) atau tumbuh 20,74 persen yoy dibandingkan bulan Desember 2023 sebanyak 26.689 SID dan 22.147 SID di Desember 2022," terang Tito.

Dia juga mengungkapkan, tidak hanya dari segi saham saja. Investor Reksa Dana dan Surat Berharga Negara (SBN) juga mengalami peningkatan yang signifikan.

Masing-masing tumbuh sebesar 18,52 persen yoy dan 21,04 persen yoy. 

Sementara itu, nilai kepemilikan saham di Provinsi Bengkulu posisi Januari 2024 mencapai Rp287,94 miliar atau tumbuh 29,51 persen yoy dibandingkan Januari 2023 yang berada pada posisi Rp222,32 miliar.

"Transaksi saham pada Januari 2024 mencapai angka sebesar Rp 231,47 miliar atau naik sebesar 29,82 persen yoy dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 178,30 miliar," jelas Tito.

BACA JUGA:Gubernur: Selamat RB Terima SPS Award 2024, Para Bupati Kompak Sampaikan Apresiasi