Industri Semen Over Kapasitas, Pemerintah Diminta Tidak Keluarkan Izin Pabrik Baru
SEMEN: Industri semen dalam negeri tengah mengalami oversupply. FOTO: Jawapos/RB--
KORANRB.ID - Industri semen dalam negeri tengah mengalami oversupply.
Hal itu seiring terus tumbuhnya kapasitas produksi yang mencapai 119,9 juta ton.
Pelaku usaha meminta pemerintah untuk sementara tidak mengeluarkan izin pabrik semen baru agar kendala kelebihan suplai tidak semakin berlanjut.
Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Lilik Unggul Raharjo mengatakan, volume kebutuhan domestik sebesar 65,5 juta ton sementara produksi mencapai 119,9 juta ton.
BACA JUGA:Tie Die, Corak Warna Zaman Kuno yang Kembali Populer
BACA JUGA:Begini Proses Pembuatan Sumur Bor serta Bahaya Besar yang Mengintai Jika Lalai
Padahal, utilisasi industri semen masih sebesar 55 persen.
”Over kapasitas ini tidak lepas dari kelanjutan pembangunan pabrik yang memiliki izin sejak lama. Sehingga diharapkan tidak ada lagi pembangunan pabrik baru agar over kapasitas tidak semakin tinggi,” ujar Lilik di Jakarta kemarin, 17 Mei 2024.
Menurut Lilik, saat ini sudah ada sekitar 116 pabrik yang beroperasi di Indonesia dengan tambahan 1 pabrik lagi yang akan beroperasi di Kalimantan.
Dia menambahkan bahwa konsumsi semen per kapita Indonesia relatif masih rendah yakni 0,2 juta per kapita, sementara idealnya minimal ada di 0,37 juta per kapita.
BACA JUGA:Suzuki Jimny, Mobil Jip Tua yang Masih Banyak Diminati
BACA JUGA:Suzuki Baleno, Lahir dengan Cita-Cita Ekonomis Namun Tetap Stylish
”Untuk match pada angka ideal itu proyeksi kami baru terjadi di 2040. Jadi sampai periode itu, utilisasi industri semen nasional belum akan penuh,” paparnya.
Pria yang juga menjabat Dirut PT Solusi Bangun Indonesia itu membeberkan bahwa volume permintaan 2023 sebesar 65,5 juta ton memang sudah meningkat sekitar 3 persen dibandingkan 2022.