Tingkatkan Sistem Imunitas Anak
SUNTIK: Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko melakukan imunisasi kepada murid SD.--Ist/RB
MUKOMUKO, KORANRB.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Mukomuko kemarin (10/11), mulai menggerakkan 17 Puskesmas untuk melaksanakan kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
Sasarannya 150 sekolah tingkat dasar yang ada di Mukomuko. Kegiatan ini untuk menjaga tumbuh kembang anak, dari berbagai macam penyakit.
"BIAS ini kita laksanakan dengan melibatkan 17 Puskemas yang ada di Mukomuko. Target kita kegiatan BIAS ini rampung November ini,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, S.KM.
Bustam menambahkan, dalam pelaksanaan BIAS ini, petugas Puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan wajib mendatangi sekolah.
BACA JUGA:Skrining Tumbuh Kembang 2.000 Anak
Kurang lebih ada 150 sekolah tingkat dasar, dengan jumlah siswa-siswi mencapai 4.000 anak.
"Ada 4.000 anak dari 150 SD menjadi target kita. Untuk imunisasi murid kelas 1 sampai 3, akan diberikan injeksi Dipteri Titanus (DT) sedangkan kelas 2 sampai 5 akan mendapatkan injeksi Titanus Dipteri (TD),” terangnya.
Lanjutnya, kegiatan BIAS ini rutin dilakukan setiap tahunnya. Jika tidak di awal tahun maka di akhir tahun. Dimana pemberian imunisasi melalui injeksi ini bersifat memberikan kekebalan terhadap penyakit-penyakit yang sering menimpa anak.
Meskipun di dalam pelaksanaannya terkadang mendapatkan penolakan dari murid karena takut akan jarum suntik.
BACA JUGA:Operator Telekomunikasi Pertahankan BTS 2G
“Sudah ada beberapa sekolah yang rampung didatangi, namun berbeda-beda jumlah kunjungan yang dilakukan Puskesmas. Ada yang masih dua sekolah, dan ada juga yang lebih karena kondisi lapangan,”sampainya
Bustam juga menyampaikan, BIAS ini merupakan program nasional. Maka dari itu seluruh kebutuhan berbentuk barang dikirim sesuai kebutuhan dari pusat ke Dinas Kesehatan Provinsi, barulah dialokasikan ke daerah. Jadi daerah tinggal menjalankan program tersebut.
“Seluruh kebutuhan kita berbentuk barang untuk imunisasi, seperti vaksin, injeksi dan kebutuhan penunjang lainnya, dialokasikan dari Dinkes Provinsi sesuai kebutuhan kita,” tutupnya. (pir)