Operator Telekomunikasi Pertahankan BTS 2G

ANDALKAN: Dari kiri, Dodik Ariyanto, I Gede Darmayusa, dan Group Head Service Operation Management XL Axiata Waqas Malik ketika meninjau BTS di Pamekasan, Madura, kemarin (10/11). --

KORANRB.ID – Transisi industri telekomunikasi belum mulus. Meski populasi base transceiver station (BTS) 3G hampir selesai dihapus, operator masih mempertahankan aset 2G.

Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa mengatakan, transisi teknologi telekomunikasi memang sudah berjalan. Salah satunya, pemerataan akses sinyal 4G di berbagai daerah. Dari sekitar 150 ribu titik BTS milik perseroan, 90 ribu di antaranya sudah bisa menyebar sinyal 4G. 

BACA JUGA:Terapkan Program Global Eco-Industrial Park

“BTS 3G kita sudah tinggal sedikit. Populasinya kurang lebih seribu titik,’’ paparnya saat media update di Pamekasan, Madura, kemarin (10/11).

Namun, lanjut dia, populasi BTS terbesar setelah 4G justru 2G. Teknologi yang sudah berusia lebih dari tiga dekade itu masih dipertahankan, terutama untuk beberapa daerah. Salah satunya, Pulau Madura.

BACA JUGA:Kemenperin Beberkan Kebijakan Strategis Industri ke Perusahaan AS

Faktor utamanya adalah basis konsumen XL di wilayah tersebut, belum semua mengadopsi ponsel dengan teknologi 4G. Sebagian pelanggan masih menggunakan layanan konvensional seperti SMS atau telepon. Hal tersebut terlihat dari traffic voice yang mencapai 350 kilo erlang (kerl) per hari. 

“Faktanya, handset dengan kemampuan VoLTE (Voice over Long Term Evolution) pada jaringan kami di Madura hanya 46,8 persen. Itu artinya, lebih dari 50 persen masih menggunakan layanan 2G,’’ paparnya.

BACA JUGA:Dorong Industri Minyak Atsiri

Madura sendiri, lanjut dia, merupakan salah satu pasar andalan operator biru tersebut. Dengan total pelanggan mencapai lebih dari satu juta jiwa. Karena itu, XL terus memperkuat infrastruktur sambil mempertahankan layanan konvensional. Meski demikian, migrasi dari 2G juga akan terjadi.

Alasan utamanya, pabrikan gawai sudah menghapus produk yang tidak menggunakan teknologi 4G. Diprediksi, tiga tahun ke depan sebagian besar pengguna di wilayah seperti Madura atau Lombok bakal menggunakan teknologi 4G.

“Kecepatannya memang bergantung siklus pergantian gawai di setiap daerah. Tapi, migrasi ini bakal jadi satu keniscayaan yang tak bisa dihindari,’’ imbuh Group Head XL Axiata East Region Dodik Ariyanto. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan