Harga Daging Melonjak di Bengkulu Utara Menjelang Idul Adha, Ini Penyebabnya

HARGA MELONJAK: Harga daging di pasar melonjak mendekati Idul Adha. DOK/RB--

KORANRB.ID – Keramaian pembelian hewan kurban mulai dirasakan peternak di Bengkulu Utara.

Namun dampak buruk saat ini dirasakan oleh pedagang daging di pasar-pasar tradisional.

Ini karena saat ini kenaikan harga ternak tersebut juga berlaku pada ternak yang dibeli oleh pedagang daging untuk dijual harian di pasar tradisional.

Saat ini pedagang merasakan kenaikan harga sapi yang mereka beli untuk disembelih juga guna dijual untuk dagangan harian.

BACA JUGA:Kebiasaan Nunggak, Bapenda Bengkulu Utara Ajukan Slip Pajak Syarat Pengajuan Dana Desa

BACA JUGA:9 Calon Kepala Dinas di Bengkulu Utara Harus Bisa Bikin Ini Bila Ingin Teepilih

Darmanto salah satu pedagang Pasar Purwodadi yang merupakan penyalur daging ke Pasar Tradisional Purwodadi menerangkan satu ekor sapi naik dari Rp 1 hingga 2 Juta per ekornya. 

Ia biasanya membeli satu ekor sapi dan menyembelihnya untuk dijual ke masing-masing pedagang yang berjualan di pasar.

“Untuk sapi dengan bobot yang sama, kami harus membayar harga lebih tinggi Rp1 sampai 2 juta dari biasanya,” terangnya. 

Hal ini karena peternak lebih banyak ningin menjual ternak mereka pada masyarakat yang ingin berkurban. 

BACA JUGA:Pansel Telusuri Rekam Jejak 9 Pejabat, Calon Kadis PUPR dan Kadis Kesehatan

BACA JUGA:TMMD Bengkulu Utara Selesai, Ini Pesan Danrem 041 Gamas

Sehingga memang harganya rata-rata tinggi, apalagi hewan yang memenuhi syarat untuk dikurbankan pada Idul Adha nantinya. 

“Dengan adanya kenaikan harga tersbeut, maka mau tidak mau kami juga menjualo dengan harga yang lebih tinggi pada pedagang dan pedagang juga menjual dengan harga yang lebih tinggi lagi pada konsumen yang berbelanja di pasar,” terangnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan