Wujudkan Sektor Kelapa Berkelanjutan, Sinergi Antarnegara Produsen Kelapa Diperlukan

DISKUSI: Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono memimpin diskusi panel dalam rangkaian kegiatan Cocotech ke-51.-foto: biro humas kemendag/koranrb.id-

KORANRB.ID - Indonesia  mengajak  seluruh  pemangku  kepentingan  memaksimalkan potensi  sektor  kelapa. 

Sinergi antarnegara produsen kelapa diperlukan untuk mengatasi berbagai tantangan bersama. 

Indonesia  juga  mengajak  negara  produsen  untuk  fokus  pada  pengembangan dan penerapan standar peraturan yang secara aktif untuk memajukan industri kelapaberkelanjutanyang mendukung ekonomi hijau.

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional   Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono selaku  pemimpin   diskusi   panel   sesi   1   konferensi internasional berbasis kelapa Cocotech ke-51 di Surabaya, Jawa Timur.

Diskusi ini mengangkat tema “Kerangka Kebijakan  dan  Dukungan  Internasional  untuk  Pertumbuhan  dan Pembangunan Berkelanjutan Sektor Kelapa".

BACA JUGA: PT ABS Pernah Dilaporkan Warga ke Dewan Bengkulu Selatan

BACA JUGA:Idola Para Petualang, Ini Sejarah Kemunculan Sepatu Timberland

“Konferensi Cocotech secara  holistik  telah  membahas  pemanfaatan  sektor  kelapa  dari  sisi ekonomi,   sosial,   maupun   lingkungan. Cocotech   membahas   upaya   riset   dan   inovasi   untuk menghasilkan terobosan sektor perkelapaan dunia,” kata Djatmiko.

Djatmiko mengungkapkan, upaya pemanfaatan sektor kelapa perlu didorong oleh regulasi kebijakan yang  sinergis  dari  hulu  hingga  hilir. 

Selain  itu,  perlu  didukung  badan internasional  yang  berfokus pada  peningkatan  produksi  sektor  kelapa  melalui  riset  dan  inovasi  yang  mumpuni  agar  kelapa menjadi salah satu solusi energi terbarukan.

“Saat ini, berbagai produk olahan kelapa pangan dan nonpangan semakin diminatikarena kualitas maupun kegunaannya. Untuk itu, riset dan inovasi perlu bergerak maju agar dapat terus mendorong potensi kelapa di sektor energi terbarukan,” terang Djatmiko.

Djatmiko juga mengatakan hilirisasi melalui riset dan  inovasi perlu digalakkan agar potensi komoditas kelapa dapat dimaksimalkan.

“Singkatnya, saya menggarisbawahi bahwa hilirisasi melalui riset dan inovasi supaya produk bernilai tambah perlu terus bergerak maju yang diperkuat dengan investasi di  sektor  energi  terbarukan.  Indonesia  selaku  pemimpin   dalam  transisi  energi  global  harus memanfaatkan potensi kelapa sebagai kebutuhan energi hijau,” paparnya. 

Senada  dengan  Djatmiko,  salah  satu  pembicara  dari  Kementerian  Perencanaan  Nasional/Badan Perencanaan  Nasional, Vivi Yulaswati  menyatakan,  kelapa  memiliki  potensi  besar  sebagai  sumber energi  hijau  Indonesia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan