Bengkulu Selatan Sulit Terbebas BAB Sembarangan, Dinkes Sebut Penyebabnya

PENILAIAN: Rapat penyelenggaraan Kabupaten Sehat di Bapedda-Litbang Bengkulu Selatan Rabu, 24 Juli 2024.--Foto: Rio Agustian. Koranrb.Id

KOTA MANNA, KORANRB.ID - Cita-cita Kabupaten Bengkulu Selatan mewujudkan Open Defecation Free (ODF) atau Bebas Buang Air Besar (BAB) Sembarangan nampaknya bakal sulit terealisasi.

Hal ini dikarenakan budaya dan kebiasaan masyarakat yang yang ada wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan masih kedapatan Buang Air Besar (BAB) secara sembarangan.

Bahkan saat Tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkulu Selatan turun ke lapangan, masih ditemukan masyarakat membuang tinja dari WC langsung ke sungai, jurang dan persawahan.

Tentu saja hal tersebut menjadi penghambat Pemkab Bengkulu Selatan mendapat predikat Kabupaten Kota Sehat (KKS) dari pemerintah pusat.

BACA JUGA:Tangani Ratusan Perkara Hukum, Kejari Selamatkan Uang Negara Rp4 Miliar

BACA JUGA:Pamsimas di 6 Desa Sudah 30 Persen, Anggaran Rp2,4 Miliar, Spam Tunggu Kontrak

Kepala Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan, Didi Ruslan S.KM M.Si mengatakan, sedang berupaya mewujudkan Bengkulu Selatan sebagai KKS.

Namun, upaya tersebut tidaklah mudah. Sebab, masih banyak masyarakat Bengkulu Selatan yang tidak peduli ODF.

Salah satu contohnya diungkapkan Didi meskipun rumah warga sudah memiliki WC, namun pembuangan kotoran manusia atau tinja tetap di sungai atau ke tempat yang tidak sewajarnya.

"Benar, dari pantauan tim kita ke lapangan, masih nanyak ditemukan warga buang kotoran atau tinja dari WC pipanya langsung sungai atau lebih parahnya ke jurang-jurang," sebut Didi.

BACA JUGA:Pilkada Bengkulu Selatan: Ada Peluang Gusnan Mulyadi versus Reskan Effendi

BACA JUGA: PT ABS Pernah Dilaporkan Warga ke Dewan Bengkulu Selatan

Ada 11 kecamatan di Bengkulu Selatan, masih banyak yang belum dicap sebagai kecamatan ODF. Sehingga, masih butuh solusi serius dalam menuntaskan persoalan ini.

"Saya kasih contoh di Desa Tanjung Raman Kecamatan Manna, di sana ada warga yang meletakkan pipa pembuangan tinja langsung ke jurang. Padahal, dibawahnya sungai dan sawah masyarakat," ujar Didi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan