Pesan 1.500 Batang Bunga, DLH Tambal Sulam Tanaman di Pulau Jalan

GERSANG: Terlihat kondisi pulau jalan yang berada di Jalan Pangeran Natadirja tidak terdapat tanaman yang tumbuh hanya ada tanah kering berwarna kekuningan. RENO DWI PRANOTO NH/RB--

KORANRB.ID – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu anggarkan penambahan bunga sebanyak 1.500 batang guna tambal sulam tanaman yang berada di media jalan yang mati saat kemarau lalu.

Kepala UPTD Pertamanan DLH Kota Bengkulu, Yulianti, SP mengatakan, pada saat kemarau berlangsung banyak tanaman-tanaman yang berada di pulau jalan mati lantaran mengalami kekeringan.

“Jadi kemarau kemarin tanaman kita banyak yang kering dan mati,” katanya.

Kematian banyak tanaman tersebut tentunya disebabkan oleh kurangnya pasokan air dan ditambah dengan terik matahari yang secara penuh, sehingga mengakibatkan tanaman-tanaman tersebut mengering lalu mati.

BACA JUGA:Cegah Ternak Terjangkit Wabah Penyakit Ngorok, Pemprov Salurkan 1.000 Vaksin SE

BACA JUGA:AKD Belum Terbentuk, Tatib dan Kode Etik Dewan Masih dalam Pembahasan

Kendati demikian, selama kemarau belangsung UPTD Pertamanan setiap harinya selalu menyirami tanaman tersebut sebanyak 6 kali dalam sehari menggunakan armada tengki yang dimiliki.

Meski demikian, UPTD Pertamanan mengaku mengalami kendala terkait  keterbatasan armada yang belum maksimal dalam melakukan penyiraman tanaman yang ada di Kota Bengkulu.

“Armada kita hanya ada 1, mobil tersebut harus menyiram seluruh tanaman yang ada di pulau jalan Kota Bengkulu, kemarin sempat dibantu dengan mobil membawa tedmon namun tetap saja tidak optimal,” jelas Yulianti.

BACA JUGA:DJPb Sorot 2 Desa Soal Transparansi Penyaluran DD, 1 Desa Dihentikan Alokasi DD

BACA JUGA:Dukcapil Dapat 2.000 Blanko Tambahan, untuk Peserta Tes PPPK

Untuk itu ia mendatangkan tanaman sebanyak 1.500 batang guna menambal tanaman-tanaman yang mati untuk digantikan dengan tanaman yang baru.

“Jadi minggu pertama Oktober lalu, tanaman yang kita pesan sudah sampai,” ujar Yulianti. 

Pembelian ini sendiri menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2024. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan