Akibat Kebiasaan BAB Sembarang, Sungai Ketahun Tercemar
SUNGAI: Sungai Air Ketahun di Kabupaten Lebong terdeteksi sudah tercemar ringan akibat sampah rumah tangga dan BAB. --IST/RB
LEBONG, KORANRB.ID – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebong menemukan pencemaran ringan di aliran air sungai ketahun.
Pencemaran ringan ini, diketahui setelah DLH Lebong melakukan uji sampel terhadap air di sungai ketahun, beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lebong, Joni Prawinata, SE., MM, melalui Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup (PPKL), Dita Mohamad Haikal menjelaskan, pencemaran ini uji sampel air dilakukan, dan ditemukan bahwa Biochemical Oxygen Demand (BOD) di atas baku mutu air.
BOD merupakan salah satu indikator pencemaran organik yang digunakan untuk mengukur kualitas air.
BACA JUGA:Waspada Longsor Susulan, BPBD Siagakan Alat Berat
“BOD di atas baku mutu air, artinya pencemaran disebabkan oleh limbah organik, seperti sampah yang dibuang ke sungai dan juga disebabkan oleh perilaku masyarakat yang Buang Air Besar (BAB) di sungai,” kata Haikal, Senin, 14 Oktober 2024.
Dari hasil pengujian sampel, kata Haikal, tidak semua aliran sungai ketahun terindaksi terjadi pencemaran.
Karena, pencemaran hanya ditemukan di bagian tengah dan hilir sungai, sedangkan pada bagian hulu sungai tidak ditemukan terjadi pencemaran.
“Sesuai sampel yang kami ambil di lapangan, hanya bagian hilir dan tengah sungai saja yang mengalami pencemaran,” ujarnya.
BACA JUGA:15 Anak Penderita Thalasemia Transfusi Darah 3 Minggu Sekali
Atas persoalan ini, Haikal mengatakan, DLH Lebong sedang membuat program pengelolaan sampah rumah tangga bersama Pemerintah Desa (Pemdes) terutama Desa yang berada di aliran sungai.
“Program ini sedang kita rancang, sekarang masih menyiapkan regulasinya,” sebutnya.
Selain sungai Ketahun, terang Haikal, masih ada dua sungai lagi yang masuk dalam pengawasan DLH Lebong, diantaranya Sungai Uram dan Sungai Air Kotok.
“Dari dua sungai itu (Air Uram dan Air Kotok, red), sungai air Kotok memang sudah tercemar dari sumbernya, karena mengandung belerang,” tutupnya.